Tashfiyah
Tashfiyah

kreatif dalam mendidik anak

7 tahun yang lalu
baca 3 menit
Kreatif Dalam Mendidik Anak

Pembaca, pernahkah Anda merasa suatu kali saat menyampaikan sesuatu kepada anak-anak, ternyata mereka kurang menaggapi? Kalah dengan hal lain yang lebih mereka perhatikan. Pikiran pun melayang kepada seseorang yang Allah l beri anugerah kefasihan kepadanya. Dengan gaya bicara yang disukai pendengar, pilihan bahasa yang tepat, subhanallah… apa yang ingin disampaikan menjadi sesuatu yang sangat menarik bagi pendengarnya. Walhasil, target pun tercapai dengan mudah.

Menjadi seorang pendidik memang harus kreatif. Kita sebut ‘pendidik’ di sini, karena setiap orang tua adalah pendidik, terutama bagi anak-anak kandungnya. Karena itu, layaknya pendidik di sebuah instansi pendidikan, orang tua sangat butuh kreativitas dalam menyampaikan hal-hal positif kepada anak-anaknya. Misalnya, mengajak mereka melihat hujan turun, kemudian mengajari doa ketika turun hujan. Dan seterusnya. Karena dengan kreativitas ini, biidznillah, anak-anak bisa lebih mudah menerima apa yang akan disampaikan oleh orang tua.

Di antara bentuk kreativitas yang sangat tepat, yang dicontohkan pula oleh Rasulullah `, ialah mengajarkan sesuatu yang sesuai dengan keadaan yang sedang dialami. Supaya lebih bisa dipahami, kita akan bawakan beberapa contohnya.

Saat Melihat Bulan Purnama

Melihat bulan adalah aktivitas yang menyenangkan. Terlebih saat bulan purnama di malam yang cerah. Nah, beliau ` pernah menggunakan kesempatan ini untuk mengajarkan sesuatu hal yang sangat penting kepada para sahabat. Seorang sahabat mulia, Jarir berkisah mengenai hal ini. Beliau berkata,

كُنَّا عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَنَظَرَ إِلَى الْقَمَرِ لَيْلَةً يَعْنِي الْبَدْرَ. فَقَالَ: إِنَّكُمْ سَتَرَوْنَ رَبَّكُمْ كَمَا تَرَوْنَ هَذَا الْقَمَرَ لَا تُضَامُّونَ فِي رُؤْيَتِهِ. فَإِنْ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ لَا تُغْلَبُوا عَلَى صَلَاةٍ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا فَافْعَلُوا. ثُمَّ قَرَأَ:وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ الْغُرُوبِ

“Kami pernah berada di sisi Nabi `. Kemudian beliau memandang bulan purnama. Lalu bersabda, ‘Sesungguhnya kalian akan melihat Rabb kalian sebagaimana kalian melihat bulan ini. Kalian tidak akan berdesak-desakkan (sehingga terhalangi) dalam melihat-Nya. Maka apabila kalian mampu untuk tidak terlewatkan dari salat sebelum matahari terbit dan sebelum terbenamnya, maka lakukanlah!’ Kemudian beliau membaca ayat (yang artinya), ‘Dan bertasbihlah sambil memuji Rabbmu sebelum matahari terbit dan sebelum terbenam.’ [Muttafaqun ‘Alaihi]

Pembaca yang mulia, dalam kesempatan yang tepat itu Rasulullah ` menyampaikan perkara yang sangat penting dalam agama ini. Yaitu bahwa kaum muslimin akan melihat Allah l nanti di akhirat. Dan bahwasanya cara melihat Allah l adalah sebagaimana cara melihat bulan purnama. Jelas, tanpa adanya penghalang dan tanpa berdesak-desakan. Beliau juga mengajarkan salah satu sebab seorang muslim bisa mendapatkan kenikmatan itu. Yaitu dengan menjaga dua salat yang memiliki keutamaan dibanding salat yang lain. Yakni Salat Shubuh dan Salat Ashar.

Cara ini sangatlah mengena bagi anak didik. Karena ada kesamaan antara keadaan yang sedang mereka alami dengan materi yang akan disampaikan. Tentunya hal itu membuat ilmu yang disampaikan lebih melekat dalam kalbu. Insya Allah pada edisi mendatang akan kami bawakan contoh-contoh yang lain dari Rasulullah `. Allahu a’lam bish shawab.

[Ustadzah Ummu Umar]