Kehidupan rumah tangga yang tak selalu berjalan mulus sudah kita ketahui bersama. Memang itulah sejatinya kehidupan di dunia ini. Ada senang ada pula sedih. Ada saat lapang namun ada pula saatnya sempit. Pun demikian sikap suami istri. Sebagai manusia biasa, terkadang benar namun kala yang lain bisa saja berbuat salah. Sebagai manusia yang berusaha bersikap bijaksana, kita perlu tahu kesalahan apa saja yang biasa terjadi pada hubungan dua insan ini. Tentunya supaya bisa untuk kita hindari.
Pembaca, berikut ini kita akan paparkan beberapa kesalahan yang biasa dilakukan oleh suami maupun istri. Kesalahan yang mungkin dilakukan tanpa kesengajaan. Atau bisa juga karena kurangnya ilmu agama yang dimiliki. Namun tujuan kita adalah sebagaimana yang disebutkan di atas, yaitu supaya kita mengambil pelajaran darinya sehingga kita bisa menghindari kesalahan-kesalahan tersebut.
Pembaca Tashfiyah, kita akan mulai dari beberapa kesalahan yang biasa dilakukan oleh seorang istri terhadap suaminya.
Pertama, nusyuz.
Nusyuz, Allah menyebutkan hal ini dalam firman-Nya yang artinya, “Para lelaki itu pemimpin bagi kaum wanita dengan sebab apa yang telah Allah lebihkan sebagian kalian atas sebagian yang lain dan dengan harta yang mereka infaqkan. Maka wanita yang salehah itu adalah yang taat kepada Allah, yang menjaga kehormatan tatkala suaminya tidak ada dengan sebab Allah telah menjaganya. Adapun wanita-wanita yang kalian khawatirkan nusyuznya (ketidaktaatannya terhadap suami) maka nasihatilah mereka, dan tinggalkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Apabila mereka mentaati kalian maka janganlah kalian mencari jalan (untuk menyalahkan mereka). Sesungguhnya Allah Maha Tinggi dan Maha Besar.” [Q.S. An-Nisa’: 34]
Nusyuz ialah tidak menaati suami, baik dengan perkataan maupun perbuatan. Maka setiap bentuk kedurhakaan seorang istri terhadap suaminya (dalam perkara yang baik) termasuk perbuatan nusyuz. Karena itu hendaknya setiap istri berhati-hati dari sikap demikian. Serta berusaha menjadi seorang istri yang salehah. Sebagaimana Allah sebutkan dalam ayat itu juga, yakni menjadi seorang istri yang taat kepada Allah dan menjaga kehormatan dirinya saat suami tidak ada. Dan tidak diragukan lagi bahwa taat terhadap suami (dalam kebaikan) adalah bentuk taat kepada Allah.
Pembaca, walaupun telah disebutkan bahwa setiap bentuk ketidaktaatan istri terhadap suami adalah nusyuz namun tak ada salahnya kita sebutkan beberapa contoh perbuatan tersebut. Karena di zaman ini banyak istri yang melakukannya tanpa menyadari bahwa hal itu adalah termasuk nusyuz. Yaitu seperti:
o Menolak ajakan suami di tempat tidur tanpa alasan yang dibenarkan syariat
o Safar (bepergian jauh) tanpa izin suami
o Menyebarkan aib dan rahasia suami tanpa ada tujuan syar’i
Dan perbuatan lain yang semisalnya. Semua itu harus dihindari oleh seorang istri. Sehingga tercapailah keinginannya untuk menjadi istri yang salehah.
[Ustadzah Ummu Umar]