Pembaca setia Tashfiyah, di rubrik buah hati ini kita masih berusaha mempelajari bagaimana sikap teladan kita terhadap anak-anak. Karena dengan mempelajari hal itu kita menjadi tahu betapa besar perhatian agama ini kepada makhluk kecil yang sedang melalui masa-masa pertumbuhan. Kali ini kita akan membahas salah satu bentuk perhatian beliau shallallahu ‘alaihi wasallam yaitu mendoakan kebaikan untuk anak.
Sebagai seorang yang beriman kepada rububiyah Allah, setiap muslim tentu tahu betapa besar pengaruh doa. Allah subhanahu wata’ala menyatakan bahwa Ia subhanahu wata’ala akan mengabulkan doa hamba-hamba-Nya. Kita pun tentu pernah, bahkan sering merasakan atau menyaksikan buktinya. Semua itu membuat kita yakin bahwa manusia sangat butuh terhadap doa, tentunya doa kebaikan.
Terlebih lagi anak-anak, di mana mereka sedang tumbuh menuju dewasa. Yang kelak mereka akan menghadapi sebuah masa yang belum diketahui kondisinya. Tentu saja mereka sangat membutuhkan doa kebaikan. Dan memang demikian yang dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Tak hanya mendoakan kebaikan bagi anak cucu beliau saja, namun anak-anak para sahabat pun tak luput dari doa kebaikan beliau.
Salah seorang sahabat yang menceritakan kisah pribadinya ketika didoakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam di masa kecilnya adalah Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu . Anas mengatakan,
Ibuku, Ummu Anas, membawaku ke hadapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Dia memakaikanku sarung dengan menggunakan separuh dari kain kerudungnya. Dan memakaikan baju atasan untukku dengan separuh baju atasannya. Lalu ibuku berkata, “Wahai Rasulullah, ini Unais (Anas kecil, pen.) anak saya, saya membawanya agar ia bisa menjadi pelayan Anda. Maka berdoalah kepada Allah untuk kebaikannya.” Lalu Rasulullah berkata, “Ya Allah perbanyaklah harta dan anaknya.” (Anas berkata) Demi Allah, sungguh aku memiliki harta yang banyak. Dan saat ini anak dan cucuku mencapai sekitar seratus orang. [H.R. Muslim no 4531]
Selain kisah Anas ini, banyak sekali hadits yang menyebutkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mendoakan kebaikan untuk anak-anak. Baik untuk urusan dunia maupun akhirat mereka. Hal ini tentu menunjukkan bahwa mendoakan kebaikan untuk anak adalah sesuatu yang disyariatkan dalam Islam. Oleh karena itu sebagai orang tua, mestinya kita banyak mendoakan kebaikan untuk anak-anak kita.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melarang mendoakan kejelekan untuk anak
Sebaliknya, beliau melarang orang tua mendoakan kejelekan bagi anak-anaknya. Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma meriwayatkan sebuah hadits, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Janganlah kalian mendoakan kejelekan untuk diri kalian. Janganlah kalian mendoakan kejelekan untuk anak-anak kalian. Janganlah kalian mendoakan kejelekan untuk harta kalian. Jangan sampai kalian berdoa seperti itu menepati suatu waktu yang jika Allah dimintai sesuatu maka akan dikabulkan.” [H. R. Muslim no. 5328]
Tentunya tak ada orang tua yang menginginkan kejelekan bagi anaknya. Karena itu kita mesti hati-hati dalam berucap. Jangan sampai keluar kata-kata buruk sehingga hal itu berakibat buruk pula pada anak-anak. Semoga Allah melindungi kita dari yang demikian. Hal itu perlu dihindari terutama saat orang tua marah kepada anaknya. Karena emosi bisa membuat orang lupa diri dan tak terkendali. Namun mestinya kita senantiasa ingat peringatan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ini sehingga kita bisa menghindarinya. Wallahul muwaffiq.
Ustadzah Ummu Umar