Mungkin tak pernah tersirat di dalam hati Abu Sufyan, akan ada seseorang dari kalangan Quraisy yang akan menentangnya, sementara dia adalah tokoh Makkah yang ditaati. Namun putrinya telah memorak-porandakan keyakinannya ini, manakala sang putri mengingkari sesembahan ayahnya dan beriman kepada Allah subhanahu wa ta’ala semata, membenarkan risalah Nabi-Nya Muhammad bin ‘Abdillah shallallahu ‘alaihi wa sallam.