Syabab Salafy
Syabab Salafy oleh Admin

3 potret gelora semangat ulama salaf ini bikin kamu bangkit!

2 tahun yang lalu
baca 2 menit
3 Potret Gelora Semangat Ulama Salaf Ini Bikin Kamu Bangkit!

Kita hampir tidak bisa membayangkan bagaimana kuatnya tekad mereka dalam memperjuangkan ilmu, meski demi memperjuangkan rantai periwayatan yang tinggi hanya untuk satu hadits saja.

Perjalanan ribuan kilometer mereka tempuh, waktu yang begitu banyak mereka korbankan, serta harta yang melimpah mereka habiskan.

Bahkan, ada yang sampai rela menjual kayu atap rumahnya demi meraih bekal untuk belajar.

Bagaimana dengan semangat kita, SyababSalafy? Semoga dengan membaca 3 potret ini semangat kita kembali bergelora, ya. 

Kita dapat takjub dengan semangat juang mereka dari kata-kata tulus yang pernah terucap. Kata-kata yang tersimpan rapi dalam literatur-literatur yang bernilai tinggi. Mestinya, itu semua kita abadikan dengan tinta emas!

 

#1 Malik bin Anas

Bagi beliau, orang yang telah berilmu, tidak boleh berhenti belajar. Bahkan, karena dia berilmu, seyogyanya ia terus memperluas pengetahuannya.

Semangat juangnya harus tinggi. Jangan mudah merasa puas hanya karena sudah menghafal hadits Arbain, misalnya. Atau, karena sudah mendapatkan sertifikat dari seminar-seminar dan daurah yang kita ikuti.

Tidak demikian. Namun, mari dengarkan kata Imam Malik berikut ini. Beliau berpesan,

“Tidak pantas bagi siapapun yang sudah berilmu untuk meninggalkan belajar”.

 
لا يَنْبَغِي لِأحَدٍ يَكُونُ عِنْدَهُ العِلْمُ أنْ يَتْرُكَ التَّعَلُّمَ
 
 

#2 Ibnu Abbas

Seorang shahabat muda ini adalah karib dekat Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Bagi beliau, penuntut ilmu sejati tiada pernah puas dengan apa yang diperolehnya.

Ibaratnya, seperti pebisnis. Ia tak akan merasa puas. Bahkan, seringkali, pebisnis tak kenal usia senja. Jangan mentang-mentang sudah tamat mondok sekian belas tahun, kita malah meninggalkan majlis ilmu.

Kata Ibnu Abbas,

“Ada 2 golongan manusia yang tak pernah puas; Penuntut ilmu dan pencari dunia”.

 
«مَنُهُومانِ لا تَنْقَضِي نَهْمَتُهُما: طالِبُ عِلْمٍ، وطالِبُ دُنْيا»
 
 

#3 Ibnul Mubarak

Suatu kali, ada orang yang bertanya pada beliau, “Sampai kapan engkau akan belajar?”. Kira-kira, kalau kita yang ditanya, apa jawabannya, ya? Sampai lulus mondok? Lulus kuliah? Sampai menikah? Sampai mendapatkan gelar doktoral? Atau …

Tunggu dulu, mari dengarkan jawaban Ibnul Mubarak. Lalu, kita bisa menjawab dengan jawaban yang sama bila ditanya. Kata beliau,

“Sampai mati, insyaallah!”.

 
«قِيلَ لِابْنِ المُبارَكِ، إلى مَتى تَطْلُبُ العِلْمَ؟ قالَ: «حَتّى المَماتِ إنْ شاءَ اللَّهُ»

 

Luar biasa, bukan? Semoga 3 potret ini dapat membangkitkan kembali semangat juang para pemuda. #TerusBerprestasi, SyababSalafy!

 
Referensi:
Kitab “Jami’ Bayani Al-Ilmi wa Fadhlihi” dalam bab “Al-Hadhu ala Istidamati Ath-Thalab”.