Salafy Cirebon
Salafy Cirebon oleh Abu Reyhan

tetap istiqomah belajar di pondok, catatan kemping mi dhiya’us sunnah

2 tahun yang lalu
baca 5 menit
Tetap Istiqomah Belajar di Pondok, Catatan Kemping MI Dhiya’us Sunnah
LERENG CIREMAI: Dua tenda peleton Brimob Polri tempat menginap santri dan panitia, tegak berdiri di antara hutan pinus (atas). Warga Dusun Palutungan, Cigugur, Kuningan, terbiasa dengan aktivitas pelajar mendaki gunung atau kemping (bawah). (Foto: dok. pribadi)

EMPAT ekor lutung budeng (Trachypithecus Auratus) bergelantungan. Bergerak aktif menggoyang dahan pepohonan. Santri yang ada di bawah – tengah asyik mandi di aliran sungai – senang melihatnya, sekaligus waspada.

Benar saja, seekor yang paling besar, melintas. Kami spontan berteriak, “Awas, awas…” Khawatir si hitam legam menyerang. Ternyata dia lekas memanjat pohon seberang sungai. Lega. Tapi, ooppss… masih ada tiga ekor lagi yang ingin melintas. Aktivitas jeburan dipercepat. Dingin air terjun Cisurian membasahi tubuh.

Hari itu hari kedua, Kamis (4/8). Giat kemping santri MI Dhiya’us Sunnah Cirebon. Berlokasi di bumi perkemahan (buper) Ipukan, Kuningan. Ini edisi ketiga aktivitas alam terbuka yang kami jalani. Edisi perdana di lembah Cilengkrang dengan pemandian air panasnya (2018), mantep rek! Kedua, di buper Talaga Pancar, Majalengka (2019).

Sebelum jeburan bersama hiburan lutung di atas, kami hiking dulu. Rute menanjak melewati hutan pinus. Turun menyusuri ladang sayur-mayur penduduk. Tak ketinggalan melihat sapi perah penghasil susu. Itu lho, sapi besar berwarna hitam-putih.. Mooow…

Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan memang salah satu sentra penghasil susu murni di Jawa Barat. Tentu saja yang paling terkenal adalah Pangalengan, Kabupaten Bandung. Namun bagi warga Cirebon, distribusi terdekat susu sapi murni, ya dari Kuningan. Hmmm… Segar dan menyehatkan.

Hari sebelumnya, Rabu (3/8), santri mengikuti aneka lomba. Ada tarik tambang, main bola dan menulis. Bila kabut tersibak, langit biru dengan pemandangan puncak Ciremai, tampak jelas dari lapangan yang dikelilingi hutan pinus.

Sedangkan lomba menulis berlangsung di dalam tenda peleton Brimob Polri. Selepas magrib menuju isya. Diikuti 37 santri kelas 5 dan 6. Tema: acara kemping yang sedang dilakoni. Selepas itu, Mudir MI ustad Abdurahman Agung memberi tausiah.

Beliau mengingatkan pentingnya keistiqomahan dalam menuntut ilmu. Apalagi santri kelas 6, pertengahan Agustus ini akan mulai mondok. Memasuki jenjang Marhalah Mutawasithoh (MM). “Ada kala kita tidak bisa memahami suatu pelajaran. Tapi, harus tetap semangat. Tetap istiqomah belajar di pondok,” pesan ustad Abdurahman Agung.

Bakar Ikan

Malamnya, panitia memanggang ikan laut. Yang dibawa abah Ruslan, akh Widodo dan Abu Abdurahman Wahab.  Cuaca bersahabat. Tidak terlalu dingin. Api unggun berkobar. Menghangatkan.

Suasana makin meriah, saat ustad Abu Muhammad Hardi berbagi cerita perkembangan dakwah ahlussunnah di Cirebon dan Ambon kepada para santri. “Situasi kalian sekarang, mesti banyak bersyukur. Datang ke pondok, belajar, mendapatkan banyak ilmu. Berangkat enak diantar orang tua,” katanya.

Ikan bakar matang. Kami santap sambil menikmati pemandangan lampu kota. Sementara santri rame-rame memakannya di dalam tenda. Diselingi obrolan seru dan berbagi canda. Alhamdulillah, semua kompak dalam lindungan Allah subhanahu wa ta’ala.

Kepulangan

Selepas kuyup diterjang gerujukan air terjun Cisurian, santri kembali ke perkemahan. Melanjutkan kompetisi: lomba estafet bola lari menanjak dan lomba pukul air dalam plastik dengan mata tertutup.

Usai menjamak salat zuhur dan ashar, acara penutupan. Ustad Abdurahman Agung didampingi ustad Yahya dan Abu Ikhwan Tamzil membagikan hadiah kepada pemenang lomba.

Meliputi tim Irbadh, jawara tarik tambang. Tim Abdulloh Arbi, juara sepak bola. Tim Zacky Mauqifan, juara lomba estafet bola. Kemudian Fadli (kelas 6), juara lomba pukul air. Sedangkan juara lomba menulis akan diumumkan saat bagi rapor, Ahad (21/8), sekaligus pemberian hadiahnya.

Selesai makan siang, truk penjemput datang. Dua tenda peleton dibongkar. Rombongan panitia dan santri diangkut oleh dua truk dinas Brimob Yon C Polda Jabar. Masing-masing truk engkel dan fuso dobel kabin.

Alhamdulillah, kami sampai dengan selamat kembali ke pondok, Kamis sore (4/8). Orang tua antusias menjemput anak-anaknya. Walau tampak lelah, hati mereka bungah. Semangat merekah. Calon generasi penerus dakwah ahlussunnah, Insyaallah. Allahuakbar…

Barakallahu fiikum wa jazakumullahu khairan. (abu ali)

TRANSPORTASI: Truk dinas Brimob antar-jemput santri dan panitia.
SEJUK: Rute menuju air terjun Cisurian, buper Ipukan.
PENGELOLA: Warung Pak Jawil siap memfasilitasi keperluan pengunjung.

Baca juga: