Salafy Cirebon
Salafy Cirebon oleh Abu Reyhan

perkataan para ulama tentang perayaan maulid

7 bulan yang lalu
baca 2 menit
PERKATAAN PARA ULAMA TENTANG PERAYAAN MAULID

Imam Ibnu Hajar Al-‘Asqalani rahimahullah berkata:

أَصْلُ عَمَلِ الْمَوْلِدِ بِدْعَةٌ لَمْ تُنْقَلْ عَنِ السَّلَفِ الصَّالِحِ مِنَ الْقُرُوْنِ الثَّلاَثَةِ

“Dasar peringatan Maulid adalah bid’ah tidak dinukil dari seorang pun dari Salafus Shalih dari tiga generasi.” (As-Suyuthi, Al-Hâwi Li Al-Fatâwâ, I, 229)

 

Imam As-Sakhawi berkata:

سئلت عن أصل عمل المولد الشريف؟ فأجبت: لم ينقل عن أحد من السلف الصالح في القرون الثلاثة الفاضلة، وإنما حدث بعد

“Saya pernah ditanya tentang dasar Maulid Nabi yang mulia?

Kemudian saya menjawab: “Hal itu tidak dinukil dari salah satu pun salafus shalih di tiga generasi yang utama tetapi ada setelah itu.”  (As-Sakhawi, Al-Ajwibah Al-Mardhiyyah, Juz III, Halaman 1116).

 

Syaikh Ibnu Thabbakh berkata:

ليس  هذا من السّنن

“Hal ini bukanlah termasuk dari sunnah-sunnah Rasul.”  (Muhammad As-Shalihi As-Syami, Subul Al-Hudâ Wa Ar-Rasyâd Fî Sîrah Khair Al-‘Ibâd, juz I, Halaman 364)

 

Syaikh At-Tazmanti, termasuk tokoh Syafi’iyah berkata:

هذا الفعل لم يقع في الصّدر الأول من السلف الصالح مع تعظيمهم وحبِّهم له – أي: للنّبِيِّ – إِعْظِيْمًا وَمَحَبَّةً لَا يَبْلُغُ جمعنا الواحد منهم

“Pebuatan ini tidak pernah ada di masa awal dari kalangan Salafus Shālih ,

Bersamaan pengagungan mereka dan kecintaan mereka terhadap Nabi Muhammad itu tidak memcapai seluruh orang diantara kita terhadap satu orang diantara mereka (para salaf).” (Muhammad As-Shalihi As-Syami, Subul al-Hudâ wa ar-Rasyâd Fî Sîrah Khair Al-‘Ibâd, juz I, halaman 364)

 

Al-Imam Al-Hafidz Ibnu Katsir Asy-Syafi’i rahimahullah ta’ala berkata:

وأما أهل السنة والجماعة فيقولون في كل فعل وقول لم يثبت عن الصحابة : هو بدعة ; *لأنه لو كان خيرا لسبقونا إليه* ؛ لأنهم لم يتركوا خصلة من خصال الخير إلا وقد بادروا إليها .

“Adapun Ahlussunnah Wal Jama’ah mereka mengatakan bahwa setiap perbuatan dan ucapan yang tidak tetap/tidak shahih dari sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam itu adalah bid’ah, karena “Lau kāna khaîran Lasabaqūnā ilaih” (kalau perbuatan atau ucapan itu baik niscaya mereka para sahabat tentu telah mendahului kita pada hal tersebut). Karena sesungguhnya mereka para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah meninggalkan satupun dari teladan praktik kebaikan, kecuali mereka telah bergegas melakukannya.”

📚 Sumber: Tafsir Ibnu Katsir Al-Musamma Tafsir Al-Qur’an Al-‘Adzim Al-Maktabah Al-‘Ashriyyah Beirut jilid 8 halaman 10

🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴

 

🌎 WhatsApp Salafy Cirebon
⏯ Channel Telegram || https://t.me/salafy_cirebon
🖥 Website Salafy Cirebon :
www.salafycirebon.com

📳 Menyajikan artikel dan audio kajian ilmiah

Oleh:
Abu Reyhan