Salafy Cirebon
Salafy Cirebon

??? pembagian jenis air

6 tahun yang lalu
baca 4 menit
??? PEMBAGIAN JENIS AIR

???  PEMBAGIAN JENIS AIR

س: ما القول الصواب في أقسام المياه، قسمان: طاهر، ونجس، أو ثلاثة أقسام: طهور، وطاهر، ونجس؟.

Pertanyaan:

? Apakah pendapat yang benar tentang pembagian jenis air, apakah ada dua jenis: air suci dan air najis, ataukah ada tiga jenis: air suci dan menyucikan, air suci, dan air najis?

ج: الصواب أن الماء المطلق قسمان: طهور، ونجس: قال الله تعالى: {وَأَنزَلْنَا مِنَ السَّمَاء مَاء طَهُورًا} (سورة الفرقان:48)، وقال تعالى: {إِذْ يُغَشِّيكُمُ النُّعَاسَ أَمَنَةً مِّنْهُ وَيُنَزِّلُ عَلَيْكُم مِّن السَّمَاء مَاء لِّيُطَهِّرَكُم بِهِ وَيُذْهِبَ عَنكُمْ رِجْزَ الشَّيْطَانِ} (سورة الأنفال:11) الآية. وقال النبي صلى الله عليه وسلم: ((إن الماء طهور لا ينجسه شيء)) أخرجه الإمام أحمد، وأبو داود، والترمذي، والنسائي بسند صحيح، عن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه.

Jawaban:

✅ Yang benar adalah bahwasanya air mutlak (tidak muqoyyad) ada dua jenis, yaitu: air yang suci dan menyucikan serta air yang najis.

? Allah ta’ala berfirman,

(Dan Kami turunkan dari langit air hujan yang suci dan menyucikan). QS. Al Furqon:48.

? Allah ta’ala juga berfirman,

(Ingatlah, ketika Allah menjadikan kalian mengantuk -dalam medan perang- sebagai bentuk keamanan dari-Nya dan Allah menurunkan air hujan kepada kalian dari langit untuk menyucikan kalian dengannya dan menghilangkan was-was syaithan dari kalian)._ QS. Al Anfal: 11.

? Nabi ﷺ bersabda,

(Sesungguhnya air itu suci dan menyucikan. Tidak ada sesuatu pun yang membuatnya najis).  HR. Imam Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, An Nasai dengan riwayat yang shahih dari sahabat Abu Sa’id Al Khudri _radhiyallahu ‘anhu.

ومراده صلى الله عليه وسلم: إلا ما تغير طعمه أو ريحه أو لونه بشيء من النجاسات، فإنه ينجس بإجماع العلماء، أما ما يقع في الماء من الشراب أو أوراق الشجر أو نحوهما، فإنه لا ينجسه، ولا يفقده الطهورية ما دام اسم الماء باقيًا،

☑ Maksud dari hadits Rasulullah ﷺ tersebut ialah  kecuali air yang berubah rasanya, baunya atau warnanya dengan benda najis. Maka ketika itu, air tersebut menjadi air yang najis dengan ijma’ (kesepakatan) para ulama.

? Adapun benda-benda yang tercampur ke dalam air seperti minuman, dedaunan pohon atau yang semisalnya, maka benda-benda tersebut tidak membuat air itu najis dan tidak menghilangkan kesucian air tersebut selama nama air masih melekat padanya.

أما إن تغير اسم الماء بما خالطه إلى اسم آخر؛ كاللبن، والقهوة، والشاي، ونحو ذلك، فإنه يخرج بذلك عن اسم الماء، ولا يسمى ماء، ولكنه في نفسه طاهر بهذه المخالطة، ولا ينجس بها،

? Adapun apabila karena benda yang mencampurinya menyebabkan air menjadi berubah namanya seperti: susu, kopi, teh atau yang semisal itu, maka ketika itu, ia keluar dari nama air dan tidak dinamakan dengan air lagi. Akan tetapi, ia tetap suci dengan percampuran ini dan tidak najis.

أما الماء المقَيَّد؛ كماء الورد، وماء العنب، وماء الرمان، فهذا يسمى طاهرًا، ولا يسمى طهورًا، ولا يحصل به التطهير من الأحداث والنجاسة؛ لأنه ماء مقيد وليس ماء مطلقًا، فلا تشمله الأدلة الشرعية الدالة على التطهير بالماء، والشرع إنما وصف الماء المطلق بالتطهير؛ كماء المطر، وماء البحر، والأنهار، والعيون. والله ولي التوفيق. مجموع (10/14).

? Adapun air muqoyyad _(air yang dinamakan dengan zat tertentu)_ seperti: air mawar, air anggur, air delima dan yang semisalnya, maka air yang seperti ini dinamakan air suci dan tidak dinamakan dengan air suci dan menyucikan. Tidak sah bersuci dari hadats dan najis dengan air ini. Karena ia adalah air muqoyyad bukan air mutlak.

? Air jenis ini tidak tercakup ke dalam dalil-dalil syariat yang menunjukkan penyucian dengan air. Karena dalil-dalil syariat menyebutkan hanya air mutlak yang bisa digunakan untuk bersuci dari hadats dan najis. Diantara contoh air mutlak seperti: air hujan, air laut, air sungai, mata air dan yang semisalnya(*). Hanya Allah yang memberikan taufik.

?? Majmu’ Al Fataawa Syaikh Bin Baz: 10/14.

(*) Karena penamaan air dengannya bukan penamaan dengan benda yang mencampurinya, sehingga dia tetap suci dan menyucikan.

? Ibnu Qudamah _rahimahullah_ berkata,

“Tidak ada perbedaan pendapat tentang hal ini di kalangan ahlul ilmi.” ((Al Mughny)) 1/34 cet. ad Dar al Alamiyah. (red).

➖➖➖

? *WhatsApp Salafy Cirebon*
⏯ *Channel Telegram* || https://t.me/salafy_cirebon
? *Website Salafy Cirebon :*
www.salafycirebon.com

? *_Menyajikan artikel dan audio kajian ilmiah_*

◻◻◻◻◻◻◻◻◻◻