Asy-Syaikh Zaid bin Muhammad bin Hadi Al-Madkhali rahimahullah berkata: “Maka yang wajib dilakukan adalah bersegera untuk berbakti kepada orang tua, tidak durhaka, dan tetap bersabar, serta menganggap bahwa menjumpai kedua orang tua masih hidup sebagai ghanimah yang seseorang bergembira karenanya. Dia mempergauli keduanya dengan cara yang terus-menerus menggembirakan mereka. Jika ia termasuk ahli ilmu, maka hendaknya ia menjelaskan perkara agama dengan ilmunya kepada mereka, yaitu prinsip-prinsip agama dan hak-haknya.
Ini adalah bakti terbaik, yaitu seorang anak memberikan ilmu kepada kedua orangtuanya dari ilmu yang sudah Allah anugerahkan kepadanya dengan cara yang terbaik. Hal ini lebih utama daripada berbakti dengan harta atau selainnya. Kemudian setelah itu, ia bisa berbakti kepada mereka dengan ucapan dan perbuatan baik yang diridhai Allah ‘azza wa jalla, kemudian diridhai keduanya.”
(Sumber: Kitab ‘Aunul Ahadish Shamad Syarh Al-Adabil Mufrad: 34)
قال الشيخ زيد بن محمد بن هادي المدخلي رحمه الله :
فالواجب المسارعة إلى البر ورفض العقوق والصبر، واعتبار وجود الوالدين على قيد الحياة من الغنائم التي يغتبط بها الإنسان، ويقدم لوالديه ما يسرهما دائما، فإن كان من أهل العلم بين لهم من علمه من أمر الدين، أصول الدين وحقوق الدين، وهذا أعظم البر أن يقدم الابن الذي أعطاه الله شيئا من العلم أن يقدم منه لوالديه بالدرجة الأولى، وهو أفضل من البر بالمال وغبره، ثم يبرهما بالأقوال والأفعال الطيبة التي ترضي الله عز وجل ثم ترضيهما.
عون الأحد الصمد شرح الأدب المفرد (٣٤)
WhatsApp Salafy Cirebon
⏯ Channel Telegram || https://t.me/salafy_cirebon
Website Salafy Cirebon :
www.salafycirebon.com
Menyajikan artikel dan audio kajian ilmiah