Melawan Virus dengan Hidup Bersih
Buletin Permata Sunnah, edisi ke-9
✍️ Al-Ustad Muhammad bin ‘Umar as-Sewed -hafidzahullah-
Para pembaca rahimakumullah…
Individu muslim adalah seorang yang bersih. Bersih badan, pakaian, juga hatinya. Kebersihan itu akan menjaga mereka. Dari berbagai macam penyakit. Kebersihan tubuh serta pakaian, akan memelihara seorang muslim dari aneka virus, bakteri, jamur, dan penyebab penyakit jasmani lainnya.
Sedangkan kebersihan hati, akan menjaga dari berbagai macam penyakit rohani. Sekaligus melindunginya dari azab Allah di dunia dan akhirat. Yang kadang azab tersebut, di dunia dalam bentuk bencana, wabah, dan keburukan lainnya. Dengan kata lain, kebersihan jasmani-rohani akan menangkal bencana, penyakit, dan berbagai macam kejelekan (bi idznillah -dengan izin Allah-). Kebersihan jasmani merupakan sebab zahir. Sedangkan kebersihan rohani sebab yang batin.
Kebersihan Jasmani
Islam adalah agama sempurna. Mengajarkan kebersihan. Mulai badan, pakaian, hingga tempat tinggal. Sebelum merebak penyebaran virus atau wabah penyakit seperti sekarang. Agama ini sejak lampau, telah mengajarkan kewajiban shalat lima waktu. Dan pada pelaksanaannya, seorang muslim mesti dalam keadaan bersih. Dari hadas besar dan kecil.
Hadas besar disebabkan junub (hubungan pasutri), haid, nifas, dan lainnya. Sedangkan hadas kecil, dikarenakan keluarnya sesuatu dari dua jalan: qubul (kemaluan) dan dubur. Demikian pula perintah membersihkan badan, pakaian, serta tempat shalatnya, dari kotoran dan najis. Menunjukkan jika agama ini sangat memperhatikan kebersihan.
Sebagaiman hadis dari Abu Malik al-Harits bin ‘Ashim al-Asy’ari, dia berkata, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
الطُّهُورُ شَطْرُ الْإِيمَانِ
“Bersuci adalah setengah dari iman.” (HR. Muslim no. 223)\
Baca selengkapnya di sini :