Salafy Cirebon
Salafy Cirebon oleh Abu Reyhan

hukum orang yang berjima’ ketika puasa ramadhan

6 bulan yang lalu
baca 4 menit
HUKUM ORANG YANG BERJIMA’ KETIKA PUASA RAMADHAN

Asy-Syaikh Ibrahim bin Abdillah Al-Mazru’i hafizhahullah ta’ala berkata: “Makna ‘araqu tamrin adalah keranjang kurma atau wadah kurma. Dalam hadits ini* menunjukkan bahwasanya jima’ dapat membatalkan puasa dan hal tersebut merupakan kesepakatan para ulama. Dan dalam hadits juga menunjukkan besarnya dosa karena melakukan hal tersebut pada siang Ramadhan berdasarkan ucapan sahabat tersebut :

هَلَكْتُ

“Aku telah binasa”

Dan dalam riwayat lain :

احترقتُ

“Aku telah terbakar”

Sehingga barangsiapa yang melakukan perbuatan tersebut dengan sengaja dalam keadaan dia berpuasa maka wajib baginya: yang pertama bertaubat

(Yang kedua) wajib baginya qadha’ menurut jumhur ulama, karena telah shahih dalam salah satu riwayat hadits tersebut:

اقض يوماً مكانه

“Engkau qadha’lah sehari menggantikannya” .
Ibnu Hajar menshahihkannya dalam Fathul Bari Juz 12,

(Ketiga) wajib baginya menunaikan kafarah (tebusan) sebagaimana dalam hadits ini yang secara zhahirnya menunjukkan urut-urutan (pada kafarah) :

Membebaskan budak, kalau dia tidak mendapatinya maka berpuasa dua bulan berturut-turut, kemudian jika dia tidak mampu maka memberikan kepada kepada 60 orang miskin”.

Sumber: Kitab Tsalātsūna Nashshan Fi Ahkāmish Shiyām, halaman : 14-15


*Yaitu hadits yang diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata:

إذْ جَاءَهُ رَجُلٌ فَقَالَ: يا رَسولَ اللَّهِ هَلَكْتُ. قَالَ: ما لَكَ؟ قَالَ: وقَعْتُ علَى امْرَأَتي وأَنَا صَائِمٌ، فَقَالَ رَسولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ: هلْ تَجِدُ رَقَبَةً تُعْتِقُهَا؟ قَالَ: لَا، قَالَ: فَهلْ تَسْتَطِيعُ أنْ تَصُومَ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ، قَالَ: لَا، فَقَالَ: فَهلْ تَجِدُ إطْعَامَ سِتِّينَ مِسْكِينًا. قَالَ: لَا، قَالَ: فَمَكَثَ النبيُّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ، فَبيْنَا نَحْنُ علَى ذلكَ أُتِيَ النبيُّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ بعَرَقٍ فِيهَا تَمْرٌ – والعَرَقُ المِكْتَلُ – قَالَ: أيْنَ السَّائِلُ؟ فَقَالَ: أنَا، قَالَ: خُذْهَا، فَتَصَدَّقْ به فَقَالَ الرَّجُلُ: أعَلَى أفْقَرَ مِنِّي يا رَسولَ اللَّهِ؟ فَوَاللَّهِ ما بيْنَ لَابَتَيْهَا – يُرِيدُ الحَرَّتَيْنِ – أهْلُ بَيْتٍ أفْقَرُ مِن أهْلِ بَيْتِي، فَضَحِكَ النبيُّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ حتَّى بَدَتْ أنْيَابُهُ، ثُمَّ قَالَ: أطْعِمْهُ أهْلَكَ.

“Seorang laki-laki datang kepada Nabi ‘alaihi ash-shalātu wassalam, lalu ia berkata: “Aku telah binasa.”

Nabi bertanya : “Apa masalahmu?”

Ia berkata: “Aku telah berhubungan badan dengan istriku pada bulan Ramadhan.”

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: “Apakah engkau bisa mendapatkan seorang budak untuk engkau kemerdekaannya?”

Ia mengatakan: “Tidak.”

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: “Apakah engkau mampu berpuasa dua bulan berturut-turut?”

Ia berkata: “Tidak.”

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: “Apakah engkau mampu memberi makan 60 orang miskin?”

Ia berkata: “Tidak.”

Nabi berkata: “Duduklah!”

Kemudian, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam didatangkan sekeranjang kurma.

Nabi mengatakan (kepada orang tadi): “Bersedekahlah dengan ini.”

Lalu orang tersebut berkata: “Wahai Rasulullah, tidaklah ada penghuni rumah yang berada di antara dua tanah ini (yaitu Madinah) ini lebih fakir dibandingkan kami.”

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tertawa hingga nampak gigi seri beliau.

Dalam lafazh yang lain: gigi taring , juga dalam lafazh yang lain: gigi geraham.

Kemudian beliau Rasulullah berkata: “Ambillah itu dan berilah kepada keluargamu.” Selesai.

Dalam lafazh milik Muslim: “Aku menyetubuhi istriku pada bulan Ramadhan pada siang harinya.”

Hadits Muttafaqun ‘alaihi . (HR. Bukhari dan Muslim)


قال الشيخ إبراهيم بن عبدالله المزروعي حفظه الله تعالى :

معنى عرق تمر : زنبيل تمر –جراب تمر
ودل الحديث على أن الجماع مفطر ، وعليه إجماع أهل العلم , ودل الحديث على عظم الإثم لفعل ذلك في نهار رمضان ” لقول الصحابي هلكت  ” , وجاء في رواية ( احترقتُ) فمن فعل ذلك متعمّدا وهو صائم فعليه أوّلا التوبة ، ويجب عليه القضاء عند جمهور العلماء ، لما صحّ في احدى روايات الحديث ( أقض يوماً مكانه )، صححه ابن حجر في الفتح الجزء الحادي عشر , كما تجب عليه الكفارة كما في هذا الحديث ، وظاهره على الترتيب اللذي جاء في الحديث : عتق رقبة، فإن لم يجد فصيام شهرين متتابعين ، فإن لم يستطع فإطعام ستّين مسكينا

《ثلاثون نصا في أحكام الصيام : ١٤-١٥》

 


 

WhatsApp Salafy Cirebon
⏯ Channel Telegram || https://t.me/salafy_cirebon
Website Salafy Cirebon :
www.salafycirebon.com

Beranda

Menyajikan artikel dan audio kajian ilmiah