Salafy Cirebon
Salafy Cirebon oleh Abu Reyhan

hukum kencing berdiri

9 bulan yang lalu
baca 2 menit
HUKUM KENCING BERDIRI

Fatwa Asy-Syaikh Ibnu Baz rahimahullah

Pertanyaan: “Apakah boleh bagi seseorang untuk kencing sambil berdiri?”

Jawaban:

Tidak mengapa untuk berdiri ketika kencing, terlebih ketika ada hajat; hal itu boleh apabila tempatnya tertutup, tidak ada seorang pun yang melihat aurat orang yang sedang kencing, dan dia tidak terkena percikan air kencingnya; hal itu sebagaimana riwayat dari “Hudzaifah” radhiyallahu’anhu, bahwa, “Nabi shallallahu alaihi wasallam pernah pergi tempat sampah suatu kaum, lalu kencing sambil berdiri.”

Namun, yang utama ialah kencing sambil jongkok/duduk, karena itu yang sering Nabi lakukan, juga karena kencing sambil jongkok lebih menutup aurat, dan lebih jauh dari terkena percikan dari air kencingnya.”

Sumber: Majmu’ul Fatawa (10/35).


ﺣﻜﻢ ﺑﻮﻝ اﻹﻧﺴﺎﻥ ﻭاﻗﻔﺎً

من فتاوى الشيخ ابن باز

السؤال:
ﻫﻞ ﻳﺠﻮﺯ ﺃﻥ ﻳﺒﻮﻝ اﻹﻧﺴﺎﻥ ﻭاﻗﻔﺎً؟

الجواب :
ﻻ ﺣﺮﺝ ﻓﻲ اﻟﺒﻮﻝ ﻗﺎﺋﻤﺎً ، ﻭﻻ ﺳﻴﻤﺎ ﻋﻨﺪ اﻟﺤﺎﺟﺔ ﺇﻟﻴﻪ؛ ﺇﺫا ﻛﺎﻥ اﻟﻤﻜﺎﻥ ﻣﺴﺘﻮﺭاً ﻻ ﻳﺮﻯ ﻓﻴﻪ ﺃﺣﺪ ﻋﻮﺭﺓ اﻟﺒﺎﺋﻞ ، ﻭﻻ ﻳﻨﺎﻟﻪ ﺷﻲء ﻣﻦ ﺭﺷﺎﺵ اﻟﺒﻮﻝ؛ ﻟﻤﺎ ﺛﺒﺖ ﻋﻦ ﺣﺬﻳﻔﺔ – ﺭﺿﻲ اﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ -: *«ﺃﻥ اﻟﻨﺒﻲ – ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ﺃﺗﻰ ﺳﺒﺎﻃﺔ ﻗﻮﻡ ﻓﺒﺎﻝ ﻗﺎﺋﻤﺎً
.
ﻭﻟﻜﻦ اﻷﻓﻀﻞ : اﻟﺒﻮﻝ ﻋﻦ ﺟﻠﻮﺱ؛ ﻷﻥ ﻫﺬا ﻫﻮ اﻟﻐﺎﻟﺐ ﻣﻦ ﻓﻌﻞ اﻟﻨﺒﻲ – ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ -، ﻭﻷﻧﻪ ﺃﺳﺘﺮ ﻟﻠﻌﻮﺭﺓ، ﻭﺃﺑﻌﺪ ﻋﻦ اﻹﺻﺎﺑﺔ ﺑﺸﻲء ﻣﻦ ﺭﺷﺎﺵ اﻟﺒﻮﻝ .

 

مجموع الفتاوى (٣٥/١٠).


 

WhatsApp Salafy Cirebon
⏯ Channel Telegram || https://t.me/salafy_cirebon
Website Salafy Cirebon :
www.salafycirebon.com

Menyajikan artikel Faidah ilmiah

Oleh:
Abu Reyhan
Sumber Tulisan:
HUKUM KENCING BERDIRI