??? HUKUM-HUKUM YANG BERKAITAN DENGAN SHALAT IED (5)
✍ Oleh Asy-Syaikh Al-Allamah Muhammad bin Sholih Al-Utsaimin rahimahullah
➡ Perkara yang disunnahkan kelima
◾ Yaitu sholat ied. Kaum muslimin sepakat tentang disyariatkannya sholat Ied, sebagian mengatakan bahwa hukumnya adalah sunah, sebagian mereka mengatakan hukumnya adalah fardhu kifayah, sebagian lain mengatakan hukumnya adalah fardhu ain dan bagi yang meninggalkannya berdosa.
?Mereka berdalil dengan hadits yang menyatakan bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam memerintahkan untuk sholat ied, sampai-sampai para gadis pingitan dan orang-orang yang tidak terbiasa untuk keluar dari rumahnya diperintahkan untuk menghadiri tempat pelaksanaan sholat Ied, hanya saja para wanita yang sedang haid mereka menjauh dari tempat shalat, karena wanita yang sedang haid tidak diperbolehkan untuk berdiam di masjid, walaupun diperbolehkan untuk melewati masjid akan tetapi tidak diperbolehkan untuk berdiam diri di dalamnya.
? Adapun menurut saya, pendapat yang paling kuat dari dalil-dalil tersebut bahwa hukumnya adalah fardhu ain, wajib bagi setiap laki-laki untuk menghadiri sholat Ied kecuali yang memiliki udzur, ini adalah pendapat yang dipilih oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah.
✔ Apabila seseorang terluputkan darinya maka gugur kewajibannya, karena sama seperti sholat Jum’at. Sholat Jum’at apabila seseorang terluputkan darinya maka gugur kewajibannya. Dan seandainya waktu tersebut adalah waktu untuk melaksanakan sholat Jum’at niscaya kita akan katakan kepadanya: (lakukan shalat jum’at) Jangan sholat dhuhur!
akan tetapi (tidak seperti itu) ketika dia terluputkan dari sholat Jum’at maka wajib baginya untuk mengerjakan sholat dhuhur, karena itu adalah waktu dhuhur.
➡Adapun sholat Ied maka tidak ada sholat lain yang diwajibkan selain sholat Ied, sedangkan sholat tersebut sudah terluput darinya (maka gugur kewajibannya).
Sebagian Ahlul ilmi berpendapat disunnahkan untuk mengqhada, apabila engkau mendatangi sholat Ied dalam keadaan imam sedang berkhutbah maka engkau sholat Ied seperti yang dilakukan imam.
➡Kemudian, pada rakaat pertama imam membaca surat {سبح اسم ربك الأعلى} dan pada rakaat kedua membaca {هل أتاك حديث الغاشية}
Atau pada rakaat pertama membaca surat{ق} dan pada rakaat kedua membaca surat {القمر}.
Keduanya telah shahih haditsnya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
? Sumber: Majmu Fatawa wa Rosail Syaikh Muhammad bin Sholih Al-Utsaimin rahimahullah jilid 16 Bab Sholatil Iedain.
#أحكامومسائلصلاة_العيد
?للشيخ العلامة محمد صالح العثيمين رحمه الله
#⃣ السنة رقم《5》
➖➖➖➖
صلاة العيد. وقد أجمع المسلمون على مشروعية صلاة العيد، ومنهم من قال: هي سنة. ومنهم من قال: فرض كفاية. وبعضهم قال: فرض عين ومن تركها أثم، واستدلوا بأن النبي صلى الله عليه وسلم أمر حتى ذوات الخدور والعواتق ومن لا عادة لهن بالخروج أن يحضرن مصلى العيد، إلا أن الحيض يعتزلن المصلى، لأن الحائض لا يجوز أن تمكث في المسجد، وإن كان يجوز أن تمر بالمسجد لكن لا تمكث فيه.
والذي يترجح لي من الأدلة أنها فرض عين، وأنه يجب على كل ذكر أن يحضر صلاة العيد إلا من كان له عذر، وهو اختيار شيخ الإسلام ابن تيمية ـ رحمه الله ـ، وإذا فاتت الإنسان سقطت لأنها كالجمعة، والجمعة إذا فاتت الإنسان سقطت، ولو أن الوقت وقت جمعة لقلنا لمن فاتته الجمعة لا تصلِّ الظهر، لكن لمّا فاتته الجمعة وجبت صلاة الظهر؛ لأنه وقت الظهر، أما صلاة العيد فليس لها صلاة مفروضة غير صلاة العيد وقد فاتت.
وذهب بعض أهل العلم إلى أنه يسن قضاؤها، فإذا أتيت صلاة العيد والإمام يخطب، تصلي العيد على الصفة التي صلاها الإمام.
ويقرأ الإمام في الركعة الأولى: {سبح اسم ربك الأعلى}، وفي الثانية: {هل أتاك حديث الغاشية}، أو يقرأ سورة {ق} في الأولى، وسورة القمر في الثانية، وكلاهما صح به الحديث عن رسول الله صلى الله عليه وسلم.
?المصدر: مجموع فتاوى و رسائل الشيخ محمد صالح العثيمين المجلد السادس عشر – باب صلاة العيدين
➖➖➖
? WhatsApp Salafy Cirebon
⏯ Channel Telegram || https://t.me/salafy_cirebon
? Website Salafy Cirebon :
www.salafycirebon.com
? Menyajikan artikel dan audio kajian ilmiah