AJARAN ISLAM: TEPATI PERJANJIAN
Buletin Permata Sunnah, edisi ke-4
(Diterjemahkan dari khotbah Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin -rahimahullah- yang berjudul:
التفجير والإرهاب إصلاح أو إفساد
-dengan melakukan penyesuaian tanpa mengubah makna aslinya)
Oleh : Al Ustad Muhammad bin Umar as-Sewed -hafidzahullah-
Allah telah meridai kesempurnaan Islam. Yang dibawa oleh Rasulullah ﷺ. Penutup para nabi. Islam menekankan kejujuran. Menepati janji. Menjaga amanah. Menjunjung keadilan. Menjalin silaturahmi.
Allah -subhanahu wa ta’ala- berfirman:
وَأَوْفُوا بِالْعَهْدِ إِنَّ الْعَهْدَ كَانَ مَسْئُولاً
“Penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti akan dimintai pertanggungjawabannya.” (al-Isra’: 34)
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ وَلاَ يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَى أَلاَّ تَعْدِلُوا اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ.
“Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kalian selalu menegakkan (kebenaran), karena Allah. Menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah, sekali-kali kebencian kalian terhadap suatu kaum, mendorong untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah! Karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Tahu apa yang kamu kerjakan.” (al-Maaidah: 8)
Islam juga menentang pengkhianatan. Pelanggaran janji. Kejahatan, kedustaan, kedurhakaan dan pemutusan silaturahmi.
Nabi ﷺ bersabda: “Empat perkara yang jika semuanya ada pada seseorang. Maka dia adalah munafik murni. Dan barangsiapa ada salah satu dari padanya, maka dia memiliki sifat dari sifat-sifat munafik, hingga ia meninggalkannya. Yakni: jika diberi amanah khianat, jika bicara dusta, jika berjanji mengingkari dan jika bertikai melampaui batas.” (HR. Bukhari)