Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan,
“Salah satu adab dalam bermuamalah dengan Nabi ﷺ adalah tidak mengangkat suara di atas suara beliau.
Karena hal itu bisa menyebabkan terhapusnya amalan.
Lalu bagaimana kiranya dengan mengangkat (mengedepankan) pendapat dan hasil pemikiran manusia di atas Sunnah beliau dan ajaran yang beliau bawa?
Apakah perbuatan tersebut akan menyebabkan diterimanya amalan sementara sebatas mengangkat suara saja bisa menyebabkan terhapusnya amalan?!”
[Madarijus Salikin 2/389]