Al-‘Allamah Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah menjelaskan,
“Jika seseorang diberi hidangan makanan hendaknya dia menyadari kadar nikmat ALLAH Ta’ala dengan kemudahannya, bersyukur kepada-Nya atas nikmat makanan dan tidak mencelanya.
Akan tetapi tidak mengapa seseorang berkata kepada keluarganya, ‘Masakanmu hari ini kebanyakan garam, terlalu panas atau ucapan yang semisalnya.’
Karena ini bukan termasuk celaan kepada makanan.
Bahkan ini adalah peringatan bagi orang yang telah membuat makanan tersebut agar memperhatikan makanannya dan membuat makanan sebagaimana mestinya.”
[Syarah Riyadhis Shalihin 4/200]