Ibnul Jauzi rahimahullah menyatakan,
“Wahai hamba yang banyak berdosa dan sedikit menangis, tangisilah ketidakmampuanmu untuk menangis.
Para pendahulu kita banyak menangis padahal mereka bertakwa. Sementara anda banyak tertawa padahal banyak dosa.”
[Al-Khowatim 254]