Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menegaskan,
“Semua hadis tentang penyebutan puasa Rajab dan salat pada sebagian malamnya, maka ini adalah kedustaan dan perkara yang dibuat-buat.
Seperti hadis,
‘Barang siapa salat setelah maghrib pada awal malam di bulan Rajab sebanyak dua puluh rekaat, maka dia akan mampu melewati shirath tanpa hisab’.”
Al-Manar al-Munif 96