Ibnul Jauzi rahimahullah menyatakan,
‘Ramadhan disebut dengan bulan kesabaran. Karena pada bulan itu, jiwa menahan diri untuk menentang keinginan jiwa. Baik berupa makanan, minuman ataupun jima’.
Orang yang bersabar menahan jiwanya dari keinginan hawa nafsunya.”
[Dzammul Hawa 58]