Abu Sulaiman ad-Daroni rahimahullah menyatakan,
“Barang siapa yang hendak memohon suatu kebutuhan kepada Allah Ta’ala, maka hendaknya dia memulainya dengan shalawat kepada Nabi ﷺ lalu dia memohon kebutuhannya kemudian menutupnya dengan shalawat kepada beliau ﷺ , karena sesungguhnya permohonan yang demikian itu akan diterima. Allah Ta’ala terlalu mulia untuk menolak permohonan yang disampaikan di antara kedua shalawat tersebut.”
[Hasyiyah ar-Raodhul Murbi’ 2/195]