Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah memberikan pemahaman yang mendalam mengenai penentu pahala ibadah. Dalam karyanya “Minhajus Sunnah 6/139” beliau menyampaikan,
“Keutamaan berbagai amalan dan pahalanya tidak hanya bergantung kepada penampilannya secara lahiriyah.
Namun hakikatnya adalah apa yang di dalam kalbu dan manusia berbeda-beda dalam hal itu dengan perbedaan yang sangat besar.”
Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan bahwa nilai suatu amal tidak hanya dilihat dari dimensi fisik atau tindakan lahiriyah semata. Lebih jauh, keikhlasan, niat, dan keadaan hati saat menjalankan ibadah menjadi faktor kunci yang menentukan seberapa besar pahala yang akan diperoleh oleh seorang muslim.
Beliau menegaskan bahwa perbedaan di antara manusia tidak hanya tampak secara fisik, tetapi jauh lebih signifikan pada perbedaan hati. Setiap individu memiliki keadaan hati yang berbeda-beda, dan inilah yang akan membedakan pahala ibadah yang dilakukan oleh setiap orang. Karena kalbu adalah anggota tubuh yang paling mulia. Disitulah tempat niat, keikhlasan dan ketakwaan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Pesan Ibnu Taimiyah rahimahullah ini mengajarkan umat Islam untuk tidak hanya fokus pada aspek fisik semata, melainkan juga semestinya memperhatikan kondisi kalbu yang melandasi setiap amal ibadah. Kehadiran rasa ikhlas, ketulusan, dan keimanan yang mendalam tatkala menjalankan ibadah adalah kunci untuk meraih pahala yang sebenarnya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala hanya melihat kepada kalbu dan amalan hamba. Allah Ta’ala tidak melihat kepada rupa dan fisiknya. Allahu a’lam