Salafy Temanggung
Salafy Temanggung oleh Abu Hafshah Faozi

meraih kebahagiaan dengan yakin

setahun yang lalu
baca 2 menit
Meraih Kebahagiaan Dengan Yakin

Kehidupan ini penuh dengan berbagai tantangan dan cobaan yang tak terduga. Saat menghadapi kesulitan, kesedihan, dan kegundahan banyak dari kita mencari kebahagiaan. Namun, bagaimana kita bisa meraih kebahagiaan sejati dalam situasi-situasi sulit?

Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, seorang sahabat Nabi Muhammad ﷺ, memberikan pandangan berharga mengenai hal ini. Beliau mengatakan,

إِنَّ اللَّهَ بِقِسْطِهِ وَعَدْلِهِ
جَعَلَ الرَّوْحَ وَالْفَرَحَ فِي الْيَقِينِ وَالرِّضَاوَجَعَلَ الْهَمَّ وَالْحَزَنَ فِي الشَّكِّ وَالسُّخْطِ

“Sesungguhnya Allah Ta’ala dengan keadilan-Nya telah menjadikan kebahagiaan dan kegembiraan berada dalam keyakinan serta keridhoan. Dan menjadikan kesedihan dan kegundahan dalam keraguan serta kemurkaan.”
(Az-Zuhd lihanad 535)

Keyakinan adalah landasan utama yang dapat membawa kita melewati semua tantangan hidup. Ketika kita memiliki keyakinan yang kuat kepada Allah dan takdir-Nya, kita dapat menghadapi segala situasi dengan lebih tenang dan damai. Keyakinan terhadap Allah Ta’ala membantu kita menghadapi kesulitan dengan penuh kesabaran dan ketenangan hati.

Selain itu, keridhoan juga memainkan peran penting dalam mencapai kebahagiaan. Ketika kita menerima apa yang Allah takdirkan untuk kita dan merasa ridha dengan keadaan kita, kita akan merasakan kedamaian batin yang mendalam. Ini adalah kunci untuk meraih kebahagiaan dalam setiap situasi, baik dalam kesulitan maupun dalam kemudahan.

Di sisi lain, keraguan dan kemurkaan dapat merusak kebahagiaan kita. Ketika kita terus-menerus meragukan Allah Ta’ala dan takdir-Nya, kita cenderung hidup dalam kegelisahan dan ketidakpastian. Kemurkaan juga dapat menjauhkan kita dari Allah Ta’ala dan orang lain.

Jadi, kita akan bisa meraih kebahagiaan dengan yakin dan ridha. Keyakinan yang kuat akan terwujud dengan upaya mempelajari ilmu agama, memahami dan merenungi ayat-ayat serta mengamalkannya. Allahu a’lam

Oleh:
Abu Hafshah Faozi