Membaca Siroh Akan Melembutkan Hati
Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah, seorang ulama terkenal pernah mengungkapkan pentingnya membaca siroh (perjalanan hidup Rasulullah dan sahabatnya) dalam menumbuhkan kelembutan hati seseorang. Beliau menyatakan
“Membaca siroh (perjalanan hidup Rasul dan sahabatnya) memiliki pengaruh yang luar biasa bagi hati. Karena seseorang akan mengambil pelajaran dan seakan-akan ia hidup bersama para shahabat sehingga menjadi lembutlah hatinya.” [Fatawa Nur alad Darb 12/19]
Rasulullah shalallahu alaihi wa salam adalah contoh teladan bagi umat Islam. Beliau adalah utusan Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang diutus untuk membimbing umat manusia menuju jalan yang lurus. Dalam hidupnya, Rasulullah menghadapi berbagai situasi dan tantangan yang luar biasa. Siroh Rasulullah mencakup berbagai aspek kehidupan beliau, mulai dari masa kecil, masa muda, hingga masa kepemimpinan dan perjuangannya dalam menegakkan Islam.
Membaca siroh bukan hanya sekadar mengenal kisah-kisah luar biasa dalam sejarah Islam, tetapi juga merupakan sumber inspirasi dan motivasi. Dalam proses membaca siroh, seseorang dapat merasakan kedekatan dengan Rasulullah dan para sahabatnya. Hal ini membantu kita untuk memahami perjuangan mereka, menjadikan hati kita lembut, dan mengambil pelajaran berharga dari kehidupan mereka.
Melalui membaca siroh, kita dapat belajar tentang kesabaran Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dalam menghadapi cobaan dan musibah yang berat. Kita juga dapat memahami bagaimana beliau menunjukkan kasih sayang, kelembutan, dan keadilan terhadap umat manusia. Kisah-kisah dalam siroh juga mengungkapkan keberanian para sahabat yang rela berkorban nyawa dan harta demi agama Allah dan kebenaran.
Proses membaca siroh tidak hanya memperkaya pengetahuan kita tentang sejarah Islam, tetapi juga membantu kita mengevaluasi diri sendiri. Ketika kita membaca tentang kebaikan dan keutamaan para sahabat, kita akan merasa terpanggil untuk meneladani mereka dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat mendorong kita untuk meningkatkan kualitas iman, akhlak, dan perilaku kita sebagai seorang Muslim. Allahu a’lam