Dzikir, atau mengingat Allah, adalah amalan penting dalam agama Islam. Dalam Islam, dzikir tidak hanya merupakan sebuah ibadah, namun juga merupakan sebuah amalan dengan sekian banyak keutamaan. Namun, tidak semua dzikir mempunyai kualitas yang sama.
Al-‘Allamah Ibnu Utsaimin rahimahullah telah memberikan penjelasan yang berharga tentang kriteria dzikir yang sempurna.
Al-‘Allamah Ibnu Utsaimin rahimahullah menyatakan,
“Dzikir yang sempurna adalah dzikir kepada Allah Ta’ala yang dilakukan dengan ucapan lisan dan kalbu.” (Syarah Riyadhis Shalihin 1/102)
Dzikir yang sempurna akan terwujud dengan ucapan lisan.
Ini mencakup doa, tasbih, tahmid, dan takbir atau bacaan dzikir yang lainnya.
Kemudian ucapan lisan ini harus diiringi dengan upaya untuk meresapi maknanya. Bukan sekadar pengucapan lisan semata.
Dzikir yang sempurna harus diiringi dengan kehadiran hati yang khusyuk dan penuh kesadaran. Dzikir yang dilakukan tanpa upaya penghayatan tidak akan menjadi dzikir yang sempurna. Meskipun tetap berpahala namun pahala yang dihasilkan tidak akan sempurna.
Dzikir yang sempurna dengan kriteria di atas juga akan memberikan pengaruh yang lebih kuat dalam memberikan perlindungan kepada seorang hamba. Jadi marilah kita berupaya untuk fokus dan konsentrasi dalam membaca dzikir. Allahu a’lam.