Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan,
“Sesungguhnya menyelisihi hawa nafsu akan memposisikan seorang hamba pada kedudukan seseorang yang apabila bersumpah dengan nama Allah, maka Allah Ta’ala akan mengabulkan sumpahnya. Sehingga akan dipenuhi berbagai kebutuhannya berlipat-lipat melebihi keinginan hawa nafsunya yang terlewatkan.”
[Raudhatul Muhibbin 1/484]