Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah menjelaskan,
“Dinamakan surat Al-Ikhlas karena Allah Ta’ala ‘akhlasha’ (memurnikan) surat tersebut untuk Dirinya sehingga di dalam surat itu hanya menyebutkan tentang hal-hal yang terkait dengan nama dan sifat-Nya.
Dan karena surat tersebut ‘tukhlis’ (membebaskan) pembacanya dari kesyirikan.”
[Mudzakirah ‘ala al-Aqidah al-Washithiyah 13]