Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah menjelaskan,
“Sesungguhnya jika kalbu halus nan lembut, maka akan mudah menerima ilmu agama, tertancap dalam di dalamnya, kokoh dan memberikan pengaruh.
Namun jika kalbu keras, maka sulit untuk bisa menerima ilmu.”
[Majmu’ul Fataawa 9/315]