Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan,
“Tidak akan bisa meraih makna-makna al-Qur’an dan memahaminya sebagaimana semestinya kecuali kalbu yang suci.
Adapun kalbu yang najis (kotor), maka akan terhalangi untuk memahaminya.”
I’lam al-Muwaqqiin 226