Dalam perjalanan hidup, pertemanan memegang peran penting dalam membentuk karakter dan memberikan pengaruh pada kehidupan sehari-hari. Namun, tidak semua persahabatan memberikan dampak positif. Sebagaimana disampaikan oleh Muhammad bin Salam rahimahullah, ada satu nasihat bijak yang patut diperhatikan,
“Janganlah kamu menjalin persaudaraan dengan orang yang kecintaannya kepadamu sesuai dengan kadar kebutuhannya kepadamu. Sehingga ketika dia sudah tidak butuh kepadamu, maka hilang pula kecintaannya kepadamu.” (Al-Mujalasah wa Jawahir al-Ilm 524)
Nasihat ini mengajarkan kita untuk berhati-hati dalam menjalin hubungan pertemanan. Terkadang, ada orang yang hanya bersahabat karena adanya kebutuhan atau kepentingan dan tendensi tertentu. Mereka mungkin tampak akrab dan penuh perhatian selama masih ada kebutuhan yang dapat dipenuhi. Namun, ketika kebutuhan itu terpenuhi atau situasi berubah, cinta dan persahabatan mereka pun pudar. Bahkan berubah menjadi permusuhan dan kebencian.
Muhammad bin Salam rahimahullah mengingatkan kita agar tidak terjebak dalam hubungan semacam ini. Persahabatan sejati seharusnya didasarkan pada kesetiaan dan rasa saling peduli, bukan sekadar saling memanfaatkan. Jika seseorang hanya bersahabat karena kebutuhan, maka ketika kebutuhan itu hilang, persahabatan pun akan sirna.
Hal ini menjadi pelajaran berharga bagi kita untuk memilih teman dengan bijak. Pertemanan yang baik adalah yang saling mendukung dalam ketaatan dan menolong satu sama lain tanpa melihat seberapa besar manfaat yang bisa diperoleh. Kualitas hubungan yang didasarkan pada ketaatan dan kejujuran akan lebih bertahan dalam jangka panjang.
Seiring dengan perjalanan waktu, kita dapat belajar untuk mengenali teman saleh dari teman yang mungkin hanya bersifat situasional. Dengan tetap menjaga kewaspadaan dalam memilih teman, karena kita memang harus selektif dalam memilih teman dan berusaha mencari teman yang saleh serta baik akhlaknya. Allahu a’lam