Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan,
“Sesungguhnya ilmu agama adalah makanan, minuman dan obat untuk kalbu. Kehidupan kalbu bergantung kepadanya. Jika kalbu kehilangan ilmu agama , maka kalbu itu akan mati. Namun dia tidak menyadari kematiannya.”
[Miftah Daaris Sa’adah 1/401]