Bersiwak ketika imam sedang berkhutbah pada hari jum’at, jika ada perlunya seperti mulai dilanda rasa kantuk lantas bersiwak untuk mengusir rasa kantuknya, maka ini bagus dan maksudnya baik. Apabila bersiwak karena adanya perubahan bau mulut seperti misalnya perubahan bau mulut semakin bertambah karena diam (dalam waktu yang lama) lantas bersiwak untuk menghilangkan baunya, maka hal ini tidak masalah.
Adapun untuk selain tujuan di atas maka tidak sepantasnya bersiwak (ketika khutbah). Karena hal ini akan menyibukkan dirinya untuk bisa mendengarkan khutbah dan terkadang bisa juga menyibukkan (mengganggu) orang lain.