Salafy Temanggung
Salafy Temanggung oleh Abu Hafshah Faozi

hikmah takbir pada hari idul adha & hari tasyriq

2 tahun yang lalu
baca 2 menit
Hikmah Takbir Pada Hari Idul Adha & Hari Tasyriq

Takbir pada Hari Idul Adha dan Hari Tasyriq memiliki hikmah yang sangat penting secara historis. Pada masa jahiliyah, orang-orang menyembelih kurban untuk thaghut-thaghut mereka, yaitu sesembahan palsu selain Allah.

Oleh karena itu, takbir disyariatkan pada hari-hari tersebut sebagai isyarat bahwa kurban hanya boleh dipersembahkan untuk Allah dan dengan menyebut nama-Nya yang Maha Agung.

Imam al-Khothobi rahimahullah menjelaskan,

حكمة التكبير في هذه أن الجاهلية كانوا يذبحون لطواغيتهم فيها، فشُرع التكبير فيها إشارةً إلى تخصيص الذبح له وعلى اسمه عزّ وجل

“Hikmah takbir pada hari-hari ini adalah karena dahulu orang-orang jahiliyah menyembelih kurban untuk thoghut-thoghut mereka (sesembahan selain Allah) pada hari-hari tersebut. Maka disyariatkanlah takbir pada hari-hari itu sebagai isyarat bahwa sesembelihan hanya khusus dipersembahkan untuk Allah dan (disembelih) dengan nama-Nya.” [Fathul Bari 2/461]

Takbir pada Hari Idul Adha dan Hari Tasyriq memiliki beberapa makna yang relevan. Pertama, ia mengingatkan umat Muslim untuk tidak menyembah selain Allah. Praktik penyembelihan kurban haruslah ditujukan hanya kepada Allah semata.

Kedua, takbir merupakan ungkapan penghormatan dan pengagungan terhadap Allah ﷻ. Dengan mengucapkan takbir, umat Muslim menunjukkan rasa syukur dan pengabdian mereka kepada Allah yang Maha Kuasa.

Dengan demikian, takbir pada Hari Idul Adha dan Hari Tasyriq memiliki hikmah yang dalam dan penting. Ia mengingatkan umat Muslim akan pentingnya menghindari penyembahan kepada selain Allah Ta’ala, menunjukkan penghormatan dan pengagungan kepada-Nya.

Oleh:
Abu Hafshah Faozi