Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mengajarkan pentingnya membawa niatan baik dalam mencari rezeki. Beliau menjelaskan dalam hadis yang di riwayatkan oleh Ath-Thabarani dari Ka’ab bin Ujrah radhiyallahu ‘anhu beliau berkata,
“Jika seseorang bekerja untuk anak-anaknya yang masih kecil, untuk orang tua yang sudah tua, atau untuk menjaga kehormatan diri, maka dia berada di jalan Allah. Jika dia keluar bekerja untuk menafkahi dua orang tuanya yang sudah tua, tentu dia berada di jalan Allah. Jika ia bekerja untuk dirinya, yaitu untuk menjaga kehormatan diri, maka dia di jalan Allah.”
Dalam setiap situasi, niatan baik menjadi kunci untuk mendapatkan keberkahan dan mendekatkan diri kepada-Nya.
Ketika seseorang bekerja untuk anak-anaknya yang masih kecil, itu adalah bentuk cinta dan tanggung jawab sebagai orang tua. Dengan niat yang tulus, pekerjaan tersebut menjadi ibadah kepada Allah ﷻ.
Begitu juga ketika bekerja untuk menafkahi orang tua yang sudah tua, hal ini menunjukkan rasa hormat dan pengabdian kepada mereka. Dengan niat yang ikhlas, pekerjaan tersebut menjadi ibadah kepada Allah ﷻ. Selain itu, bekerja untuk menjaga kehormatan diri adalah tindakan yang membawa kebaikan. Dalam situasi ini, dengan niat yang tulus, pekerjaan tersebut juga menjadi ibadah kepada Allah ﷻ.
Dalam ajaran Islam, mencari rezeki halal adalah penting, tetapi tidak boleh dilakukan dengan cara yang melanggar prinsip-prinsip agama. Rasulullah mengajarkan bahwa dengan membawa niatan baik dalam setiap pekerjaan, kita akan memperoleh berkah dan meraih kebaikan dalam hidup ini dan di akhirat.
Oleh karena itu, marilah kita hadirkan niatan baik dalam setiap langkah mencari rezeki. Jadikan pekerjaan kita sebagai sarana untuk beribadah kepada Allah ﷻ, memenuhi tanggung jawab keluarga, menghormati orang tua, dan menjaga kehormatan diri. Dengan niat yang tulus dan ikhlas, kita akan mendapatkan keberkahan dan berada di jalan yang diridhai Allah ﷻ.