Syaikh Abdullah bin al-Bassam rahimahullah berkata,
“Semestinya seseorang menjadikan kematian berada di antara kedua matanya (selalu mengingatnya) sehingga dia bersegera untuk melakukan ketaatan, memanfaatkan waktu dengan amal shalih dan memendekkan angan-angan sehingga dia tidak condong kepada tipuan dunia.”
[Taudhihul Ahkam min Bulughil Maram 7/361]