Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah menjelaskan,
“Di antara buah iman kepada takdir adalah ketenangan dan ketentraman jiwa terhadap berbagai ketetapan Allah Ta’ala.
Sehingga dia tidak galau dengan hilangnya sesuatu yang dicintai atau ketika tertimpa sesuatu yang dibenci karena semua itu terjadi dengan takdir Allah Ta’ala.”
[Syarh Tsalatsatul Ushul 115]