Janji adalah salah satu bentuk amanah yang harus dijaga dalam kehidupan sehari-hari. Islam sangat menekankan pentingnya menepati janji, karena hal ini mencerminkan kejujuran, tanggung jawab, dan ketakwaan seseorang. Sebaliknya, mengingkari janji adalah sifat yang tercela dan merupakan tanda kemunafikan.
Syaikh Abdullah bin Abdurrahman al Bassam rahimahullah menyatakan,
Seseorang berjanji namun dalam niatannya tidak ada keinginan untuk menunaikan janji tersebut, maka ini adalah seburuk-buruk manusia.[Taudhihul Ahkam min Bulughil Maram 7/406]
Perkataan ini menunjukkan bahwa ingkar janji bukan sekadar perbuatan tercela, tetapi merupakan ciri dari manusia yang paling buruk. Seseorang yang berjanji namun sejak awal tidak berniat menepatinya berarti telah melakukan kebohongan yang disengaja, dan ini adalah perbuatan yang sangat dibenci dalam Islam.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam juga bersabda:
Tanda orang munafik ada tiga: jika berbicara ia berdusta, jika berjanji ia mengingkari, dan jika diberi amanah ia berkhianat.[HR. Bukhari dan Muslim]
Hadis ini menunjukkan bahwa mengingkari janji adalah salah satu sifat orang munafik. Seorang muslim yang sejati harus berusaha menjauhi sifat ini agar tidak termasuk dalam golongan yang disebutkan dalam hadis tersebut.
Oleh karena itu, hendaknya kita selalu berhati-hati dalam berjanji dan berusaha sebaik mungkin untuk menepatinya. Kecuali jika memang ada halangan yang tidak bisa dihindari, maka hendaknya menyampaikannya kepada orang yang telah diberi janji dan sekaligus meminta maaf kepadanya.
Semoga Allah Ta’ala menjadikan kita termasuk orang-orang yang jujur dan amanah dalam menepati janji.
Wallahu a’lam.