Membaca Al-Qur’an merupakan suatu ibadah yang sangat mulia dalam agama Islam. Namun, Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan bahwa ada kondisi tertentu yang dapat membuat Al-Qur’an terasa berat di kalbu seseorang, bahkan membuatnya enggan untuk mendengarkannya. Mari kita bahas lebih lanjut mengenai penyebab Al-Qur’an terasa berat menurut Imam Ibnul Qayyim.
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menyampaikan,
“Kecanduan nyanyian membuat Al-Qur’an terasa berat di dalam kalbu dan enggan untuk mendengarkannya. (Ighotsatul Lahafan 1/250)
Dalam pernyataannya, Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menyoroti kecanduan terhadap nyanyian sebagai salah satu faktor yang membuat seseorang merasa kesulitan atau malas untuk membaca Al-Qur’an. Kecanduan ini bisa merujuk pada keterikatan yang kuat terhadap musik atau nyanyian yang diharamkan dalam Islam.
Al-Qur’an sendiri adalah petunjuk hidup dan sumber kebijaksanaan yang memandu umat Islam untuk mencapai kebahagiaan sejati dan kesejahteraan hakiki. Kecanduan terhadap hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai Al-Qur’an dapat memunculkan konflik di dalam kalbu dan jiwa seseorang, sehingga membaca Al-Qur’an menjadi suatu beban yang berat.
Oleh karena itu, bagi mereka yang merasa Al-Qur’an terasa berat, perlu untuk melakukan introspeksi diri. Barangkali penyebabnya adalah musik dan nyanyian.
Menghilangkan kecanduan darinya dan memfokuskan diri pada hal-hal yang mendekatkan diri kepada Allah ﷻ dapat membantu membuka kalbu dan jiwa untuk lebih meresapi makna dan keindahan ayat-ayat Al-Qur’an. Dengan begitu, Al-Qur’an tidak lagi terasa sebagai suatu beban, melainkan sebagai sumber cahaya dan petunjuk yang memberikan ketenangan dan kebahagiaan di setiap langkah kehidupan. Allahu a’lam