Salafy Temanggung
Salafy Temanggung oleh Abu Hafshah Faozi

akibat memperturutkan hawa nafsu

setahun yang lalu
baca 2 menit
Akibat Memperturutkan Hawa Nafsu

Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu mengingatkan kita akan bahaya yang mungkin timbul ketika kita terlalu memperturutkan hawa nafsu. Beliau mengatakan,

رُبَّ شَهْوَةٍ تُورِثُ حُزْنًا طَوِيلًا

“Terkadang melampiaskan suatu syahwat (keinginan hawa nafsu) mengakibatkan kesedihan yang berkepanjangan.” (Hilyatul Auliya 1/134)

Pernyataan ini memiliki makna mendalam yang dapat menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Hawa nafsu adalah dorongan kuat dalam diri manusia yang dapat membawa kepada perbuatan yang merugikan.

Ketika seseorang selalu memperturutkan hawa nafsunya, ia mungkin merasa puas sesaat, namun pada akhirnya, tindakan tersebut dapat mengakibatkan konsekuensi yang tidak diinginkan dan kesedihan yang berlarut-larut bahkan mungkin sepanjang masa.

Contoh riilnya adalah perbuatan zina yang merupakan dosa besar. Kesenangan sesaat yang berakibat kesengsaraan dunia dan akhirat. Na’udzubillah min dzalik. Kita harus belajar untuk mengendalikan hawa nafsu kita dan bertindak dengan bijak. Terlalu banyak memenuhi keinginan hawa nafsu seringkali membuat kita kehilangan kontrol atas diri sendiri.

Penting bagi kita untuk merenungkan pernyataan Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu ini dan menjadikannya sebagai pengingat bahwa kepuasan sesaat dari hawa nafsu mungkin dapat membawa dampak negatif yang berkepanjangan.

Kita perlu memiliki kendali diri, disiplin, dan kesadaran akan nilai-nilai yang benar agar dapat menghindari akibat-akibat buruk yang mungkin muncul akibat pelampiasan hawa nafsu yang berlebihan.
Allahu a’lam

Oleh:
Abu Hafshah Faozi