Salat merupakan ibadah utama yang diwajibkan bagi setiap Muslim. Selain sebagai bentuk ketaatan kepada Allah Ta’ala, salat juga memiliki peran penting dalam menjaga diri dari perbuatan-perbuatan buruk. Namun, tidak semua salat dapat memberikan efek mencegah dari perbuatan keji dan mungkar, kecuali jika dilaksanakan dengan benar dan khusyuk. Syaikh Muhammad bin Saleh al-Utsaimin rahimahullah menjelaskan dengan gamblang tentang hal ini.
Beliau mengatakan,
Salat yang dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar adalah salat yang sempurna.
Yaitu salat yang sesuai dengan apa yang datang dari Nabi shallallaahu alaihi wa sallam dengan menghadirkan kalbu dalam salat dan melakukan amalan salat sebagaimana dalam Sunnah.
[Al-Liqaa asy-Syahri 1]
Salat yang dilakukan dengan kalbu yang hadir dan sesuai Sunnah akan membangun keimanan yang kuat dalam diri seseorang. Salat semacam ini bukan hanya menunaikan kewajiban, tetapi juga menjadi sarana untuk mengingat Allah Ta’ala dan menguatkan keimanan kalbu. Ketika seseorang mengingat Allah Subhanahu wa Ta’ala, ia akan lebih berhati-hati dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Karena itu, setiap kali ingin melakukan maksiat atau dosa, ia akan ingat bahwa Allah senantiasa mengawasinya.
Allah berfirman dalam surah Al-Ankabut ayat 45,
Sesungguhnya salat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.
Ini menunjukkan bahwa salah satu hikmah dari pelaksanaan salat adalah untuk menjadi perisai dari segala bentuk kemaksiatan.
Agar salat kita mencegah perbuatan keji dan mungkar, maka kita harus berusaha menyempurnakan salat kita. Ini bisa dicapai dengan menghadirkan kalbu, memahami bacaan, serta mengikuti tata cara Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dalam melaksanakan salat. Semoga dengan berusaha menyempurnakan salat, kita dapat menjadi hamba yang selalu terjaga dari segala bentuk maksiat dan dosa. Aamiin