Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata,
“Orang yang diberi taufiq berbahagia dengan Idul Fitri karena dia terbebaskan dari dosa-dosa. Dimana ALLAH telah mengampuni dosanya yang telah lalu.
Adapun orang yang lalai berbahagia dengan Idul Fitri karena dia merasa bebas dari puasa. Yang mana dia menjumpai kepayahan dan kesulitan dalam puasanya, maka beda kondisi dua orang yang berbahagia tersebut.”
[Syarh Mumti’ 5/158]