Qonitah
Qonitah

ruang konsultasi edisi 07

10 tahun yang lalu
baca 6 menit
Ruang Konsultasi Edisi 07

konsultasi-07Al-Ustadz Hamzah bin Halil

 

Istri Ternyata Tidak Gadis Lagi Ketika Dinikahi

Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh. Ustadz yang saya hormati, saya pemuda yang baru menikah hampir sebulan ini. Sebelum kami menikah, ada desas-desus bahwa sebelum saya mengenal istri saya ini, dia pernah menjalin hubungan di luar nikah dengan seorang pria sampai mengandung, kemudian kandungan tersebut digugurkan. Saya tidak percaya pada kabar tersebut. Saya pernah menanyakan hal itu kepadanya, tetapi dia menyangkal. Kemudian kami menikah, dan ternyata, istri saya memang tidak gadis lagi…. Saya mohon pandangan Ustadz tentang masalah ini. Apa yang harus saya tempuh/lakukan? Saya merasa terpukul sekali. Jazakallahu khairan.

Jawab:

Semoga Allah memberikan kekokohan agama pada diri Anda.

Perlu diketahui bahwa kegadisan bisa hilang atau rusak dengan beberapa sebab, bukan karena “berhubungan” saja. Cobalah Anda bertanya kepada ahli dalam masalah ini tentang sebab-sebab yang merusak kegadisan wanita.

Berjalanlah di atas keyakinan dan tinggalkan segala keraguan. Bukankah istri Anda menyangkal tuduhan bahwa dirinya melakukan perbuatan keji tersebut? Hukum asal istri Anda adalah gadis (tidak berzina) kecuali jika ada bukti yang bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya secara syariat bahwa istri Anda telah berbuat zina sehingga tidak gadis lagi.

Dalam syariat Islam, tuduhan zina terhadap seorang gadis bisa diterima jika syarat-syaratnya terpenuhi, yaitu disaksikan oleh empat orang saksi laki-laki yang adil, yang semuanya menyaksikan perbuatan tersebut dengan mata kepala sendiri seolah-olah menyaksikan timba masuk ke dalam sumur. Jika salah satu saksi tidak menyaksikannya dalam keadaan tersebut, gugurlah tuduhan itu. Bisa juga tuduhan tersebut diterima dengan adanya pengakuan yang jujur darinya atau dengan adanya kehamilan yang nampak padanya.

Waspadalah dari tindakan menuduh zina seorang wanita, terkhusus istri Anda, karena hal ini termasuk dosa besar. Berhati-hatilah dari persaksian orang-orang yang tidak adil dan tidak bertakwa kepada Allah. Waspadailah bisikan-bisikan setan yang senantiasa berusaha menghancurkan keharmonisan rumah tangga.

Sekali lagi, berjalanlah di atas keyakinan dan tinggalkan keragu-raguan. Yakinilah bahwa (hukum asal) istri Anda adalah tidak berzina kecuali jika ada bukti yang bisa diterima oleh syariat sebagaimana telah kami sebutkan di atas.

Jika telah terbukti secara syariat bahwa istri Anda pernah berzina, Anda boleh tetap menjadikannya sebagai istri jika tampak padanya tobat kepada Allah subhanahu wa ta’ala.

Jika istri Anda telah menyatakan bertobat tetapi perbuatannya menimbulkan godaan bagi kaum lelaki, seperti sering keluar dari rumah dalam keadaan berhias, ingatkan dia bahwa di antara syarat diterimanya tobat adalah meninggalkan perbuatan keji tersebut, termasuk hal-hal yang bisa mengantarkan seseorang pada perbuatan keji tersebut. Jika setelah diperingatkan dia tetap melakukannya dan tidak mau berubah, jalan terakhir adalah Anda harus menceraikannya.

Jika Anda menceraikannya, Anda tidak boleh menyebarkan aib wanita tersebut.

Wallahu a’lam bish shawab.

 

Tidak Mau Melayani Suami karena Kesalahan Suami

Assalamu’alaikum. Ustadz, kalau saya tidak melayani suami karena kesalahan suami saya, apakah saya dilaknat dalam satu malam itu? Jazakumullahu khair.

Jawab:

Semoga Allah menjaga Anda sekeluarga.

Selama Anda menjadi istri, wajib bagi Anda menaati dan melayani suami Anda. Segala nash yang memberitakan pahala dan ancaman bagi suami istri berlaku pada diri Anda selama Anda menjadi istri, kecuali jika suami telah keluar dari agama Islam (sehingga pernikahan Anda menjadi batal) atau Anda tidak mungkin lagi melanjutkan perjalanan rumah tangga dengannya kemudian terjadi perceraian atau khulu’.

Manusia pasti terjatuh dalam kesalahan dan dosa. Tidak ada yang maksum (selamat dari dosa) selain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Oleh karena itulah disyariatkan amar ma’ruf nahi munkar, terkhusus bagi suami istri. Hadapilah kesalahan suami Anda dengan kesabaran, yaitu Anda tetap melakukan kewajiban yang diperintahkan oleh Allah kepada Anda, dan meninggalkan maksiat yang Anda dilarang oleh Allah untuk melakukannya.

Kesabaran memang berat, tetapi buahnya sangat baik. Betapa banyak suami yang berubah sikap, atau perbuatannya yang kurang baik menjadi baik, disebabkan oleh keutamaan Allah kemudian oleh kesabaran istri yang salihah. Jangan lupa berdoa kepada Allah untuk kebaikan diri Anda dan keluarga Anda. Sebagaimana Anda menginginkan kesalehan suami, hendaklah Anda mengoreksi diri, sudahkah Anda menjadi wanita salihah.

Tanamkan pada diri Anda bahwa kekurangan dan kesalahan suami bisa jadi karena kekurangan dan kesalahan diri Anda juga. Dengan demikian, Anda akan bersabar memperbaiki kekurangan dan kesalahan suami dengan cara yang penuh hikmah.

Semoga Allah mengampuni kesalahan dan dosa kita semua.

Wallahu a’lam bish shawab.

 

Suami Masih Suka Bermain Game, FB-an, dll

Bismillah. Saya seorang istri yang bingung terhadap suami, bahkan terkadang merasa risi dengan perbuatan-perbuatannya, seperti main game, face book-an, bahkan bercakap-cakap dengan wanita lain via telepon. Terkadang dia sampai melupakan kewajiban dan menghabiskan waktu, padahal suami saya ini seorang salafi. Ketika saya ingatkan, suami saya tidak menerimanya. Yang lebih menyedihkan, suami saya justru mengatakan, “Terserah, itu hak saya. Apa yang sebaiknya saya lakukan? Jazakumullahu khairan atas jawaban Ustadz.

Jawab:

Pertama, perbanyaklah doa kepada Allah untuk kebaikan diri Anda dan suami Anda. Doa merupakan bekal yang sangat dibutuhkan oleh seorang mukmin dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Sebab, setiap orang sangat butuh kepada Allah yang Mahakaya lagi Maha Terpuji. Dialah yang mengatur urusan hamba-hamba-Nya, dan Dialah yang membolak-balikkan hati manusia kepada apa yang Dia kehendaki.

Kedua, koreksilah diri Anda. Mengapa Anda mendapatkan musibah seperti ini? Adakah perintah Allah, terutama yang terkait dengan kewajiban Anda sebagai istri, yang belum Anda laksanakan? Adakah larangan Allah yang pernah Anda lakukan? Jika Anda melakukan ketaatan kepada Allah, apakah Anda melakukannya dengan ikhlas karena-Nya?

Segeralah bertobat kepada Allah jika Anda meninggalkan kewajiban, melanggar larangan Allah, atau kurang ikhlas dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah. Allah berfirman,

وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجۡعَل لَّهُۥ مَخۡرَجٗا ٢

“Barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Allah akan memberikan jalan keluar baginya. (athThalaq: 2)

Ketiga, bersabarlah mendampingi suami Anda sampai Allah memberikan pertolongan atau jalan keluar kepada Anda. Bersabar tidak berarti membiarkan suami bermaksiat kepada Allah. Anda harus tetap menasihatinya dengan cara yang penuh hikmah. Perbaikilah hubungan Anda dengan suami. Tingkatkan kesabaran Anda untuk menarik simpati suami Anda sampai dia tidak berminat lagi melakukan perbuatan-perbuatan buruk tersebut.

Keempat, minta bantuanlah kepada seorang ustadz atau pihak yang disegani untuk menasihati suami Anda.

Semoga Allah memberi Anda kesabaran dan menjadikan suami Anda berada di atas jalan yang Dia ridhai dengan mengikuti jejak generasi salaf yang saleh. Amin.

Wallahu a’lam bish shawab.