Qonitah
Qonitah

bahasa arab 16

9 tahun yang lalu
baca 8 menit
BAHASA ARAB 16

Al-Ustadz Abu Bakar Abdullah

الدَّرْسُ الْخَامِسَ عَشَرَ

(Pelajaran Kelima Belas)

الْمِلْكُ

(Kepemilikan)

Menuntut ilmu syar’i adalah ibadah yang mulia. Barang siapa yang diinginkan mendapatkan kebaikan oleh Allah, dia akan diberi pemahaman dalam agamanya. Hal ini telah dijelaskan dalam hadits Rasulullah n yang diriwayatkan oleh Mu’awiyah z, yang disebutkan oleh al-Bukhari dan Muslim dalam Shahih keduanya.

Bahkan, al-Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah mengatakan bahwa kelezatan menuntut ilmu di dunia lebih besar daripada kelezatan makanan, minuman, dan jima’ sekalipun. Kelezatan ini akan berlanjut, bahkan lebih dahsyat di akhirat kelak. Ahlul jannah (penduduk surga) akan bercakap-cakap tentang apa yang mereka permasalahkan di dunia, seperti disebutkan dalam surat ash-Shaffat: 50—51 dan ath-Thur: 25—27.

Kemudian, beliau menambahkan bahwa kelezatan pembicaraan ilmu di akhirat ini dikhususkan bagi ahli ilmu saja. Dengan kelezatan inilah mereka dibedakan dari yang selain mereka. Allahul musta’an. (Lihat kitab Hadil Arwah 393—394)

Pembaca Qonitah rahimakumullahu, kali ini kita akan membahas kalimat-kalimat yang digunakan untuk menyatakan kepemilikan. Agar kita terbiasa dengan ungkapan-ungkapan bahasa Arab, perhatikanlah percakapan berikut!

Hamid: “Siapa kamu?” حَامِدٌ: مَنْ أَنْتَ؟
Muhammad: “Saya adalah pelajar di universitas (mahasiswa).” مُحَمَّدٌ: أَنَا طَالِبٌ بِالْجَامِعَةِ
Hamid: “Apakah kamu pelajar baru?” حَامِدٌ: أَأَنْتَ طَالِبٌ جَدِيْدٌ؟
Muhammad: “Benar, saya pelajar baru.” مُحَمَّدٌ: نَعَمْ، أَنَا طَالِبٌ جَدِيْدٌ
Hamid: “Dari mana kamu berasal?” حَامِدٌ: مِنْ أَيْنَ أَنْتَ؟
Muhammad: “Saya dari India.” مُحَمَّدٌ: أَنَا مِنَ الْهِنْدِ
Hamid: “Siapa namamu?” حَامِدٌ: مَا اسْمُكَ؟
Muhammad: “Nama saya Muhammad.” مُحَمَّدٌ: اِسْمِيْ مُحَمَّدٌ
Hamid: “Dan siapa pemuda yang bersamamu ini?” حَامِدٌ: وَمَنْ هٰذَا الْفَتَى الَّذِيْ مَعَكَ؟
Muhammad: “Dia teman saya.” مُحَمَّدٌ: هُوَ زَمِيْلِيْ
Hamid: “Apakah dia juga dari India?” حَامِدٌ: أَهُوَ أَيْضًا مِنَ الْهِنْدِ؟
Muhammad: “Bukan, dia dari Jepang.” مُحَمَّدٌ: لَا، هُوَ مِنَ الْيَابَانِ
Hamid: “Siapa namanya?” حَامِدٌ: مَا اسْمُهُ؟
Muhammad: “Namanya Hamzah.” مُحَمَّدٌ: اِسْمُهُ حَمْزَةُ
Hamid: “Apa bahasamu, wahai Muhammad?” حَامِدٌ: مَا لُغَتُكَ يَا مُحَمَّدُ؟
Muhammad: “Bahasa saya bahasa Urdu.” مُحَمَّدٌ: لُغَتِيْ الْأُرْدِيَّةُ
Hamid: “Apakah dia bahasa yang mudah?” حَامِدٌ: أَهِيَ لُغَةٌ سَهْلَةٌ؟
Muhammad: “Benar, dia bahasa yang mudah.” مُحَمَّدٌ: نَعَمْ، هِيَ لُغَةٌ سَهْلَةٌ
Hamid: “Dan Hamzah, apa bahasanya?” حَامِدٌ: وَحَمْزَةُ، مَا لُغَتُهُ؟
Muhammad: “Bahasanya adalah bahasa Jepang, dan dia (bahasa Jepang) adalah bahasa yang sulit. مُحَمَّدٌ: لُغَتُهُ الْيَابَانِيَّةُ، وَهِيَ لُغَةٌ صَعْبَةٌ
Hamid: “Di mana ayahmu, wahai Muhammad?” حَامِدٌ: أَيْنَ أَبُوْكَ يَا مُحَمَّدُ؟
Muhammad: “Ayah saya di Kuwait. Dia seorang dokter yang terkenal.” مُحَمَّدٌ: أَبِيْ فِى الْكُوَيْتِ. هُوَ طَبِيْبٌ شَهِيْرٌ
Hamid: “Dan di mana ibumu?” حَامِدٌ: وَأَيْنَ أُمُّكَ؟
Muhammad: “Dia (ibu saya) juga berada di Kuwait bersama ayah saya. Dia (ibu saya) adalah seorang guru di sana.” مُحَمَّدٌ: هِيَ أَيْضًا فِى الْكُوَيْتِ مَعَ أَبِيْ. هِيَ مُدَرِّسَةٌ هُنَاكَ
Hamid: “Apakah kamu pernah ke Kuwait, wahai Muhammad?” حَامِدٌ: أَذَهَبْتَ إِلَى الْكُوَيْتِ يَا مُحَمَّدُ؟
Muhammad: “Ya, saya pernah pergi (ke sana).” مُحَمَّدٌ: نَعَمْ، ذَهَبْتُ
Hamid: “Dan temanmu, di mana bapaknya?” حَامِدٌ: وَزَمِيْلُكَ، أَيْنَ أَبُوْهُ؟
Muhammad: “Bapaknya berada di Jepang. Dia (bapaknya) adalah seorang pedagang besar.” مُحَمَّدٌ: أَبُوْهُ فِى الْيَابَانِ. هُوَ تَاجِرٌ كَبِيْرٌ
Hamid: “Apakah kamu memiliki saudara (lk.), wahai Muhammad?” حَامِدٌ: أَلَكَ أَخٌ يَا مُحَمَّدُ؟
Muhammad: “Benar, saya memiliki satu saudara (lk.), namanya Usamah. Dia bersama saya di sini, di Madinah al-Munawwarah.[1] Saya juga memiliki saudara (pr.), namanya Zainab. Dia berada di Irak bersama suaminya. Suaminya adalah seorang insinyur. مُحَمَّدٌ: نَعَمْ، لِيْ أَخٌ وَاحِدٌ، اِسْمُهُ أُسَامَةُ. وَهُوَ مَعِيْ هُنَا فِى الْمَدِيْنَةِ الْمُنَوَّرَةِ. وَلِيْ أُخْتٌ وَاحِدَةٌ اِسْمُهَا زَيْنَبُ. وَهِيَ فِى الْعِرَاقِ مَعَ زَوْجِهَا. زَوْجُهَا مُهَنْدِسٌ.
Hamid: “Apakah kamu memiliki mobil, wahai Saudaraku?” حَامِدٌ: أَعِنْدَكَ سَيَّارَةٌ يَا أَخِيْ؟
Muhammad: “Tidak. Saya tidak memiliki mobil. Saya memiliki sepeda. Hamzah, dia yang memiliki mobil.” مُحَمَّدٌ: لَا، مَا عِنْدِيْ سَيَّارَةٌ. عِنْدِيْ دَرَّاجَةٌ. حَمْزَةُ عِنْدَهُ سَيَّارَةٌ

 

Pembaca Qonitah rahimakumullahu, pada kalimat-kalimat yang diberi garis bawah pada percakapan di atas, kita bisa melihat cara mengungkapkan kalimat yang menyatakan kepemilikan.

Saya memiliki satu saudara (lk.). ١. لِيْ أَخٌ وَاحِدٌ
Saya memiliki satu saudara (pr.). ٢. لِيْ أُخْتٌ وَاحِدَةٌ
Saya memiliki sepeda. ٣. عِنْدِيْ دَرَّاجَةٌ
Dia (lk.) memiliki mobil. ٤. عِنْدَهُ سَيَّارَةٌ

 

Penjelasan

  • Untuk menyatakan kepemilikan yang berkaitan dengan manusia, seperti saudara (lk.) atau saudara (pr.), digunakan huruf lam (لِ). Lihat contoh 1 dan 2.
  • Untuk menyatakan kepemilikan yang tidak berkaitan dengan manusia, bisa digunakan kata عِنْدَ. Lihat contoh 3 dan 4.

 

Adapun kata ganti (الضَّمِيْرُ) yang bersambung dengan huruf/kata yang digunakan untuk kepemilikan, bisa berubah-ubah sesuai dengan keadaan kalimat. Perhatikan contoh kalimat-kalimat berikut!

Dia (lk.) memiliki 3 orang saudara (lk.). لَهُ ثَلَاثَةُ إِخْوَةٍ
Dia (lk.) memiliki 3 orang saudara (pr.). لَهُ ثَلَاثُ أَخَوَاتٍ
Dia (pr.) memiliki 4 orang saudara (lk.). لَهَا أَرْبَعَةُ إِخْوَةٍ
Dia (pr.) memiliki 4 orang saudara (pr.). لَهَا أَرْبَعُ أَخَوَاتٍ
Kamu (lk.) memiliki 2 orang saudara (lk.). لَكَ أَخَوَانِ
Kamu (pr.) memiliki 2 orang saudara (pr.). لَكِ أُخْتَانِ
Mereka (lk.) memiliki 1 orang saudara (pr.). لَهُمْ أُخْتٌ وَاحِدَةٌ
Mereka (pr.) memiliki 1 orang saudara (lk.). لَهُنَّ أَخٌ وَاحِدٌ
Kamu (lk.) memiliki pena yang indah. عِنْدَكَ قَلَمٌ جَمِيْلٌ
Kamu (pr.) memiliki buku yang bermanfaat. عِنْدَكِ كِتَابٌ مُفِيْدٌ
Dia (pr.) memiliki tas yang kecil. عِنْدَهَا حَقِيْبَةٌ صَغِيْرَةٌ


Penggunaan Huruf/Kata Kepemilikan pada Kalimat Tanya

Untuk menanyakan suatu kepemilikan, perhatikanlah contoh kalimat-kalimat berikut!

Apakah kamu (lk.) memiliki saudara (pr.)? أَلَكَ أُخْتٌ؟
Apakah kamu (pr.) memiliki saudara (lk.)? أَلَكِ أَخٌ؟
Apakah kamu (lk.) memiliki anak (lk.)? أَلَكَ ابْنٌ؟
Apakah kamu (pr.) memiliki anak (pr.)? أَلَكِ بِنْتٌ؟
Berapa saudara (lk.) yang kamu (lk.) miliki? كَمْ أَخًا لَكَ؟
Berapa saudara (pr.) yang kamu (pr.) miliki? كَمْ أُخْتًا لَكِ؟
Wahai Khalid, apakah kamu memiliki kakak (lk.)? يَا خَالِدُ، أَلَكَ أَخٌ كَبِيْرٌ؟
Wahai Fathimah, apakah kamu memiliki anak yang masih bayi? يَا فَاطِمَةُ، أَلَكِ طِفْلٌ صَغِيْرٌ؟
Apakah kamu (lk.) memiliki mobil? أَعِنْدَكَ سَيَّارَةٌ؟
Apakah kamu (pr.) memiliki sendok? أَعِنْدَكِ مِلْعَقَةٌ؟
Apakah dia (lk.) memiliki jam? أَعِنْدَهُ سَاعَةٌ؟
Apakah dia (pr.) memiliki piring? أَعِنْدَهَا صَحْنٌ؟
Apakah kamu memiliki buku yang baru, wahai Ahmad? أَعِنْدَكَ كِتَابٌ جَدِيْدٌ، يَا أَحْمَدُ؟
Apakah kamu memiliki kertas kecil, wahai ‘Aisyah? أَعِنْدَكِ وَرَقَةٌ صَغِيْرَةٌ يَا عَائِشَةُ؟
Berapakah mobil yang kamu miliki, wahai ‘Ali? كَمْ سَيَّارَةً عِنْدَكَ يَا عَلِيُّ؟
Berapa buah pena yang kamu miliki, wahai Khadijah? كَمْ قَلَمًا عِنْدَكِ يَا خَدِيْجَةُ؟

Ringkasan

  • Untuk menyatakan kepemilikan yang berkaitan dengan manusia, digunakan huruf lam (لِ). Adapun untuk kepemilikan yang tidak berkaitan dengan manusia, bisa juga digunakan kata عِنْدَ.
  • Untuk kepemilikan yang berkaitan dengan manusia, tidak boleh digunakan kata عِنْدَ.

bahasa-arab-16-2

Kantong Kosakataku

Bayi (lk) طِفْلٌ   Bahasa Urdu الْأُرْدِيَّةُ
Sulit صَعْبَةٌ   Bahasa Jepang الْيَابَانِيَّةُ
Kertas وَرَقَةٌ   Kuwait الْكُوَيْتُ
Suami زَوْجٌ   Irak الْعِرَاقُ
Bermanfaat مُفِيْدٌ   Piring صَحْنٌ

 

Latihan (تَمْرِيْنٌ)

Terjemahkanlah kalimat-kalimat berikut ke dalam bahasa Arab!

  1. Aku memiliki 2 orang anak laki-laki.
  2. Aku memiliki 4 orang saudara laki-laki.
  3. Aku memiliki 3 buah pena.
  4. Fathimah memiliki 6 orang saudara (pr.).
  5. Mahmud memiliki 5 tas yang indah.
  6. Berapa anak (pr.) yang kamu miliki, wahai Zainab?
  7. Berapa buah kursi kecil yang kamu miliki, wahai Ruqayyah?
  8. Berapa anak (lk.) yang dimiliki olehnya (lk.)?
  9. Apakah kamu memiliki jam yang baru, wahai Ahmad?
  10. Apakah dia (pr.) memiliki mobil yang besar?

 

= وَاللهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَابِ، وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ وَسَلَّمَ =

[1] Kata Madinah al-Munawwarah tidak ada penyebutannya dalam al-Qur’an dan as-Sunnah.

Sumber Tulisan:
BAHASA ARAB 16