Qonitah
Qonitah

adakah penyakit yang lebih parah daripada kebakhilan?

10 tahun yang lalu
baca 2 menit
Adakah Penyakit yang Lebih Parah Daripada Kebakhilan?

mutiara-kata-7Al-Ustadz Fathul Mujib

Ketika Abu Bakr radhiyallahu ‘anhu membagi ghanimah Bahrain, datanglah Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu meminta bagian yang telah dijanjikan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepadanya. Namun, Abu Bakr radhiyallahu ‘anhu tidak segera memberikan bagian tersebut kepada Jabir.

Berkatalah Jabir, “Aku menghadapmu, tetapi engkau tidak memberikan bagianku. Aku lalu mendatangimu lagi, tetapi engkau tidak memberikannya. Aku mendatangimu sekali lagi, tetapi engkau tetap tidak memberikannya. Sekarang, engkau harus memberikannya kepadaku atau engkau memilih bersikap bakhil kepadaku.”

Abu Bakr radhiyallahu ‘anhu menjawab, “Apakah engkau telah mengatakan, ‘Apakah engkau bakhil kepadaku’? Penyakit apakah yang lebih buruk daripada kebakhilan?” Abu Bakr mengatakannya tiga kali. Setelah itu, katanya, “Tidaklah aku menahan (tidak memberi)mu setiap kali engkau meminta, melainkan aku telah ingin memberikannya kepadamu.” (HR. al-Bukhari dalam Shahih-nya)

Al-Hasan bin ‘Ali radhiyallahu ‘anhu ditanya tentang bakhil, lalu dia menjawab, “Yaitu seseorang memandang apa yang ia infakkan sebagai kerugian, sedangkan apa yang ia tahan (tidak diberikan) sebagai kemuliaan baginya.” (al-Adab asy-Syar’iyyah)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيهِ إلَّا مَلَكَانِ يَنْزِلَانِ، فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا: اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا؛ وَيَقُولُ الْآخَرُ: اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا

“Setiap pagi ada dua malaikat yang turun, lalu salah satunya mengatakan, ‘Ya Allah, berikanlah ganti kepada orang yang berinfak.’ Malaikat yang satu mengatakan, Ya Allah, berikanlah kerugian kepada orang yang menahan hartanya.”

Sebagian ahli hikmah mengatakan,

الرِّزْقُ مَقْسُومٌ، وَالْحَرِيصُ مَحْرُومٌ، وَالْحَسُودُ مَغْمُومٌ، وَالْبَخِيلُ مَذْمُومٌ

Rezeki telah dibagi, orang yang rakus akan terhalangi, orang yang hasad akan terus bersedih, dan orang yang bakhil akan tercela. (al-Adab asy-Syari’iyyah)

Di antara doa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْبُخْلِ

Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari sifat bakhil. (HR. al-Bukhari dan Muslim)