Problematika Umat
Problematika Umat oleh Abu Ismail Rijal

tolak bala dengan cincin emas

6 tahun yang lalu
baca 2 menit

Cincin Emas Untuk Tolak Bala

Soal:

Afwan ustadz, kakak saya pernah memakai cincin emas. Dan ketika dia membangun rumahnya, cincin itu dimasukkan dalam salah satu cor beton kerangka rumah. Kata kakak saya, agar mendapat keselamatan dan terlindungi dari kejelekan. Apa hukum islam dalam masalah itu ustadz ?

Jawab:

Memakai cincin emas bagi kaum laki-laki adalah perbuatan yang harom.

Emas dan sutera dihalalkan atas kaum wanita dari umat ini dan diharamkan atas kaum lelaki.

Dan yang lebih besar dari dosa memakai cincin emas adalah menanam cincin emas pada bangunan dengan keyakinan tolak bala’.

Perbuatan ini termasuk bentuk kesyirikan. Bisa Ayirik Ashghor (kecil) atau Syirik Akbar (besar).

Apabila seorang meyakini bahwa cincin emas atau yang semisalnya hanyalah sebagai sebab keselamatan dan tetap meyakini bahwa Alloh lah satu-satunya Dzat yang mengatur alam maka dia terjatuh kepada syirik asghor (syirik kecil).

Syirik kecil tidak membatalkan islam namun lebih besar dari mencuri, berzina, minum khomr atau membunuh.

Adapun jika dia meyakini bahwa cincin emas itulah yang memberikan keselamatan, memberikan manfaat dan menolak bala selain Alloh, maka sungguh ia telah terjatuh kepada syirik akbar, dan membatalkan keimanan.

Meyakini bahwa cincin atau gelang adalah sebab datangnya kesembuhan atau keselamatan, telah diingkari oleh Rasululloh shollallohu’alaihi wasallam.

Dalam sebuah hadits, Shahabat Imran bin Husain radhiallahu ’anhu mengisahkan, suatu saat Rasulullah Shallallahu ’alaihi wasallam melihat seorang lelaki memakai gelang dari kuningan, kemudian beliau bersabda:

ما هذه ؟

Apa ini ?!

، قال : من الواهنة،

Lelaki itu menjawab: “Gelang penangkal penyakit”,

فقال : انزعها فإنها لا تزيدك إلا وهنا، فإنك لو مت وهي عليك ما أفلحت أبدا

lalu Nabi bersabda: “Lepaskan gelang itu !” karana ia tidak akan menambah kecuali kelemahan dan dosa, dan jika kamu mati sedangkan gelang ini masih ada pada tubuhmu maka kamu tidak akan beruntung selama-lamanya.” (HR. Imam Ahmad).

Nasehati kakak anda dengan cara yang baik dan sabar, semoga Alloh memberikan hidayah. Amin.

Oleh:
Abu Ismail Rijal