Rukun Iman-berikut adalah pembahasan rukun iman kedua.
Soal:
Apa yang dimaksud dengan iman kepada malaikat malaikat Alloh ?
Jawab:
Iman kepada malaikat Alloh adalah salah satu dari rukun iman yang wajb diimani; Iman kepada Alloh, Iman kepada Malaikat-malaikat-Nya, Iman kepada kitab-kitab-Nya, Iman kepada Rosul-rosul-Nya, Iman kepada Hari akhir dan Iman kepada Taqdir Alloh subhanahu wata’ala.
Iman kepada malaikat bukan sekedar mengatakan: “Saya beriman kepada malaikat.”
Iman kepada malaikat adalah mengimani semua berita-berita Al Quran dan As Sunnah tentang malaikat-malaikat Alloh terkait dengan nama-nama Malaikat, sifat-sifat mereka, tugas-tugas mereka dan jumlah mereka baik berita tersebut secara global atau rinci.
Al-Imam Al-Baihaqi Asy Syafi’i rahimahulloh berkata dalam kitabnya Syu’abul Iman: “Iman kepada malaikat-malaikat Allah Ta’ala mencakup (banyak perkara yang harus diimani):
Pertama: Meyakini keberadaan (wujud) mereka.
Kedua: Menempatkan malaikat sesuai kedudukan mereka, meyakini bahwa malaikat hanyalah hamba-hamba Allah ta’ala yang Dia ciptakan sebagaimana manusia dan jin (Alloh ciptakan), mereka mendapatkan perintah Allah subhanahu wata’ala, dan sama sekali tidak memiliki kemampuan kecuali apa yang Allah berikan kepada mereka. Juga (meyakini bahwasanya) kematian atas malaikat adalah sesuatu yang mungkin, hanya saja Allah Ta’ala memberikan mereka usia panjang. Tidaklah Allah mematikan kecuali jika datang ajal yang Alloh tetapkan. Malaikat tidak boleh disifati dengan sifat-sifat yang mengantarkan (yg meyakininya) kepada penyekutuan dengan Allah. Mereka tidak memiliki hak untuk diibadahi sebagai sesembahan sebagaimana orang-orang terdahulu (menjadikan malaikat sebagai sesembahan selain Allah).
Ketiga: Meyakini bahwa di antara mereka ada rasul-rasul yang Allah utus kepada siapa saja yang Allah kehendaki baik kepada manusia atau malaikat. Juga meyakini bahwa di antara malaikat ada yang (bertugas) membawa ‘Arsy, ada yang bershaf-shaf, ada penjaga jannah, penjaga neraka, pencatat amalan-amalan, dan ada yang menggiring awan. Sungguh, semua ini atau sebagian besarnya telah dikabarkan dalam Al-Qur’an.” (Syu’abul Iman).
(Abu Ismail Muhammad Rijal)