Problematika Umat
Problematika Umat oleh Abu Ismail Rijal

mimpi buruk adalah gangguan setan

5 tahun yang lalu
baca 2 menit
Mimpi Buruk adalah Gangguan Setan

Mimpi Buruk adalah Gangguan Setan

Soal:

Bismillah, Afwan Ustadz, apakah syaithon dapat membuat mimpi yang menimbulkan kesedihan bagi muslimin? Barakalloh fiikum

Jawab:

Ya, mungkin saja setan mengganggu anda dengan mimpi-mimpi buruk agar anda terganggu, selalu bersedih, takut, disibukkan dengan memikirkan mimpi buruknya, kemudian menghembuskan dalam dadanya was was, : “Wahai Fulan kamu mimpi buruk, jangan jangan akan menimpamu ini dan itu…”

Agar anda selamat, ketika anda bermimpi buruk, diantara yang diajarkan Rosululloh shollallohu’alaihi wasallam adalah jangan anda ceritakan kepada siapa pun, anda lupakan.

Bergantunglah senantiasa kepada Alloh, berlindung kepada Nya, dan meyakini bahwa di Tangan Alloh lah segala sesuatu.

Imam Muslim meriwayatkan sebuah hadits dari gurunya, Utsman bin Abi Syaibah dari Jarir dari Al-A’masy dari Abu Sufyan dari Jabir bin Abdillah Rodhiyallohu’anhuma. beliau berkata:

جاء أعرابي إلى النبي صلى الله عليه وسلم فقال يا رسول الله رأيت في المنام كأن رأسي ضرب فتدحرج فاشتددت على أثره فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم للأعرابي لا تحدث الناس بتلعب الشيطان بك في منامك وقال سمعت النبي صلى الله عليه وسلم بعد يخطب فقال لا يحدثن أحدكم بتلعب الشيطان به في منامه

Datang seorang Badui kepada Rosululloh shollallohu’alaihi wasallam kemudian bercerita: “Wahai Rasulullah, aku bermimpi kepalaku dipenggal hingga tergelinding, aku pun berlari kencang mengejarnya”.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada penanya,

لاَ تُحَدِّثِ النَّاسَ بِتَلَعُّبِ الشَّيْطَانِ بِكَ فِى مَنَامِكَ

“Jangan kau ceritakan kepada manusia kelakuan setan yang mempermainkanmu dalam tidurmu”.

Setelah kejadian itu, aku mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan dalam salah satu khutbahnya,

لاَ يُحَدِّثَنَّ أَحَدُكُمْ بِتَلَعُّبِ الشَّيْطَانِ بِهِ فِى مَنَامِهِ

“Jangan sekali-kali kalian menceritakan ulah setan yang mempermainkan diri kalian di dalam mimpi” (HR Muslim no. 2268).

Tetaplah anda sibukkan diri anda dengan ibadah dan menyerahkan segala urusan kepada Alloh. Waffaqokumulloh (Dijawab oleh: Abu Ismail Muhammad Rijal, Lc)

Oleh:
Abu Ismail Rijal