Matikan Api Sebelum Tidur
Pertanyaan:
Benarkan Islam melarang orang tidur dalam keadaan api menyala ? Apakah peralatan listrik seperti setrika dan sejenisnya masuk dalam masalah ini, sebab ada orang meninggalkan kamarnya dalam keadaan meninggalkan water heater tertancap di saluran listrik. Dia lupa. Ketika dia tinggal kamarnya terjadilah kebakaran. Jazakallohukhoiron jawabannya.
Jawab:
Benar Islam memerintahkan kita mematikan api sebelum tidur.
Hadits-hadits Rasulullah shollallohu’alaihi wasallam berisi perintah mematikan api dan larangan membiarkannya menyala disaat-saat lalai cukup banyak.
Diantara hadits tersebut adalah Hadits Abu Musa Al-Asy’ari rodhiyallohu’anhu, Rasulullah shollallohu’alaihi wasallam bersabda:
إن هذه النار إنما هي عدو لكم، فإذا نمتم فأطفئوها عنكم
Sungguh, api ini musuh bagi kalian, jika kalian tidur matikanlah api dari kalian!
Hadits ini diriwayatkan Al-Bukhari (11/88 no. 6294) dan diriwayatkan pula oleh Imam Muslim (3/1596 no. 2016)
Disebutkan dalam Asbabul Wurud (sebab datangnya) hadist ini, kebakaran menimpa suatu kaum di waktu malam pada masa Rasulullah shallallohu’alaihi wasallam, sampailah berita kepada beliau, maka beliau bersabda sebagaimana dalam redaksi hadits diatas.
Shahabat Abdullah bin Umar Radhiyallahu juga meriwayatkan, Rasulullah shollallohu’alaihi wasallam bersabda:
لا تتركوا النار في بيوتكم حين تنامون
“Jangan sekali-kali kalian tinggalkan api (menyala) di rumah-rumah kalian saat kalian tidur.!” (HR. Al-Bukhari no. 6293 dan muslim (3/1596 no.2015).
Terkait dengan alat alat listrik, tidak diragukan bahwa water heater, setrika atau yang sejenisnya termasuk dari api yang dimaksudkan dalam hadits.
Water heater yang tidak dimatikan, kompor listrik dan setrika yang tidak dimatikan akan menimbulkan api, sebagaimana disampaikan penanya tentang sebuah kejadian.
Marilah kita bersyukur atas nikmat Islam, sebagai agama yang sempurna, sebagai agama yang menjaga harta dan jiwa. Semoga kita dimudahkan untuk mempelajari agama ini dan mengamalkannya. Amin. (Abu Ismail Muhammad Rijal, Ghofarollohu lahu wa liwalidaihi wa lisaairil muslimiin)