Problematika Umat
Problematika Umat oleh Abu Ismail Rijal

keutamaan membaca al ikhlas sepuluh kali

4 tahun yang lalu
baca 2 menit
Keutamaan Membaca Al Ikhlas Sepuluh Kali

Keutamaan Membaca Al Ikhlas Sepuluh Kali

Pertanyaan:

Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah pernah ditanya dengan pertanyaan berikut:

هل صحيح بأن من قرأ قل هو الله أحد عشر مرات بنى الله له قصرًا في الجنة؟

Apakah shahih, siapa yang membaca ( قل هو الله أحد) sepuluh kali akan dibangunkan istana di Jannah ?

Jawaban:

Surat ini adalah surat yang sangat agung, sebanding dengan sepertiga Al-Qur’an sebagaimana disabdakan oleh Nabi ﷺ maka siapa pun yang banyak membacanya ada keutamaan yang besar.

Adapun (barangsiapa) membacanya sepuluh kali (setiap hari -pent)… akan dibangunkan istana di Jannah, maka aku tidak tahu dalam masalah ini satu hadits shahih pun.

Namun, memperbanyak membacanya ada kebaikan yang banyak, karena (Surat Al ikhlash) adalah surat yang agung, setara dengan sepertiga Al Quran.

Apabila seorang membacanya pada sebagian kesempatannya, dia mengulang-ulang sendiri bacaan (surat ini) di rumahnya, mengulang-ulang bacaannya di waktu malam atau siang, semua ini tidak mengapa untuk dikerjakan. Karena ini adalah surat yang agung. Allahu a’lam.

Berikut ini nas jawaban beliau:

هذه السورة عظيمة، وهي تعدل ثلث القرآن كما قاله النبي ﷺ، فإذا قرأها الإنسان كثيرًا ففيها فضل عظيم.

أما قراءتها عشر …….. يبنى قصر في الجنة فلا أعلم في هذا حديثًا صحيحًا، لكن قراءتها كثيرًا فيه خير كثير؛ لأنها سورة عظيمة تعدل ثلث القرآن، فإذا قرأها الإنسان في بعض الأحيان وكررها بينه وبين نفسه في بيته، يكررها في الليل أو في النهار فكل هذا لا بأس به؛ لأنها سورة عظيمة.

Faedah

Hadits tentang keutamaan membaca surat Al Ikhlash sepuluh kali, dan akan dibangunkan istana di Jannah, diriwayatkan oleh imam Ahmad bin Hambal dalam Musnadnya (3/437 ) dari Shahabat Mu’adz bin Anas Al Juhani Radhiyallahu Anhu

Sebagian ahlul Ilmi mendhaifkannya seperti Syeikh Abdul Aziz bin Baz, sebagaimana dalam fatwa beliau di atas. Sebagian yang lain menilainya sebagai hadits yang Tsabit. Sebagaimana diterangkan Syeikh Al Albani dalam silsilah Ash-shahihah. Allahua’lam.

Oleh:
Abu Ismail Rijal