Problematika Umat
Problematika Umat oleh Abu Ismail Rijal

kekafiran ahmadiyah

5 tahun yang lalu
baca 2 menit
Kekafiran Ahmadiyah

Ahmadiyah Kafir

Soal:

Benarkah Ahmadiyah Kafir, bukankah mereka juga sholat ?

Jawab:

Seorang bisa saja secara lahiriah, sepintas melakukan amalan Islam seperti sholat dan semisalnya, namun bersamaan dengan itu dia melakukan amalan atau memiliki keyakinan yang membatalkan keislamannya.

Dahulu di zaman Rasulullah shollallohu’alaihi wasallam masih hidup, Abdulloh bin Ubay bin Salul, pemimpin munafikin dalam kesehariannya menampakkan Islam, namun karena ada padanya pembatal keislaman, dan tidak ada keikhlasan sama sekali dalam seluruh amalannya diapun dihukumi kafir.

Benar, Ahmadiyah secara lahiriah sholat. namun ada pada mereka keyakinan-keyakinan yang menjadikan mereka kafir.

Diantara keyakinan mereka yang kafir, mereka meyakini bahwa pendiri agama Ahmadiyah yaitu Mirza Ghulam Ahmad al-Qadiyani adalah al-Masih dan al-Mahdi yang dijanjikan kemunculannya pada akhir zaman. Mereka juga meyakininya sebagai nabi setelah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Padahal hakikatnya Mirza Ghulam Ahmad adalah nabi palsu.

Dalam akidah Islam, keberadaan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai nabi terakhir termasuk pokok akidah yang tidak bisa ditawar.

Demikian pula agama Islam yang dibawa beliau, adalah Syareat yang menghapus syareat-syareat sebelumnya.

Barang siapa meyakini bahwa setelah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam masih ada nabi berikutnya, dan masih ada pula suatu agama yang menyempurnakan agama Islam yang dibawa beliau, sungguh dia telah kafir, dan keluar dari Islam.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

مَّا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَآ أَحَدٖ مِّن رِّجَالِكُمۡ وَلَٰكِن رَّسُولَ ٱللَّهِ وَخَاتَمَ ٱلنَّبِيِّ‍ۧنَۗ وَكَانَ ٱللَّهُ بِكُلِّ شَيۡءٍ عَلِيمٗا ٤٠

“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kalian, tetapi Dia adalah Rasulullah dan penutup para nabi, dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (al-Ahzab: 40)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَإِنَّهُ سَيَكُونُ فِي أُمَّتِي ثَلَاثُونَ كَذَّابُونَ كُلُّهُمْ يَزْعُمُ أَنَّهُ نَبِيٌّ وَأَنَا خَاتَمُ النَّبِيِّينَ لَا نَبِيَّ بَعْدِي

“Sesungguhnya akan ada di tengah-tengah umatku tiga puluh orang pendusta, semuanya mengaku nabi. Aku adalah penutup para nabi, tidak ada lagi nabi setelahku.” (HR . at-Tirmidzi no. 2145, dari Tsauban radhiallahu ‘anhu, dinyatakan sahih oleh asy-Syaikh al-Albani dalam Shahih wa Dhaif Sunan at-Tirmidzi no. 2219, al-Misykah no. 5406, dan ash-Shahihah no. 1683)

Dari dua dalil Al Qur’an dan As Sunnah di atas jelaslah bahwa Ahmadiyah adalah agama baru yang Islam berlepas diri darinya. allohul Musta’an.

Oleh:
Abu Ismail Rijal
Sumber Tulisan:
Kekafiran Ahmadiyah