Hadist Hadist Lemah dan Palsu tentang Syaban
Pertanyaan:
Benarkah Rosululloh shallallahu’alaihi wasallam pernah mengabarkan bahwa malam Nishfusy Sya’ban adalah malam yang mustajab ?
Jawaban:
Kecintaan kita kepada Rosululloh shallallahu’alaihi mendorong kita untuk teliti didalam menerima hadits hadits yang dinisbatkan kepada beliau.
Itulah yang dilakukan para ulama, ahlul hadits seperti Imam Malik, Imam Syafi’i, Imam Ahmad, Ali Ibnul Madini, Yahya bin Ma’in, Al Bukhori, Muslim dan lainnya.
Mereka menyadari adanya musuh musuh Islam yang berupaya memasukkan dalam agama Islam apa yang bukan dari Islam dengan membuat hadits hadits palsu.
Namun Alloh telah berjanji menjaga agama ini, Alloh siapkan generasi ahlul hadits yang menempuh sebab sebab ilmiyah hingga terpisah jelas antara yang shahih dan dhaif demikian pula yang maudhu’ (palsu).
Diantara hadits hadits yang lemah atau bahkan maudhu’ adalah hadits hadits yang diriwayatkan tentang bulan syaban. Diantara hadits-hadits tersebut adalah:
خمس ليال لا ترد فيهن الدعوة: أول ليلة من رجب، و ليلة النصف من شعبان، وليلة الجمعة، و ليلة الفطر، و ليلة النحر.
“Ada lima malam, di malam malam itu doa tidak akan tertolak; malam pertama bulan Rajab, malam Nishfusy Sya’ban (pertengahan Sya’ban), malam Jumat, malam Iedul fitr dan malam Iedul adhha.'”
Asy Syaikh Al Albani mengatakan tentang hadits ini: Maudhu’ (palsu), diriwayatkan oleh Ibnu Asakir dalam Tarikh Dimasyk (10/275-276). Lihat penjelasan lebih detail pada kitab Silsilah Ahadits Dhoifah (3/649 no.1452).
Terkait dengan malam malam yang mustajab, sesungguhnya di setiap malam ada waktu yang sangat mustajab, yaitu sepertiga malam terakhir di setiap malam, Alloh menyeru hamba-Nya: (yang maknanya) : “Siapa berdoa kepadaku aku kabulkan, siapa minta kepada-Ku akan aku beri, dan siapa meminta ampun kepada-Ku akan aku ampuni.”
Hadits berikutnya adalah hadits yang mengkhususkan Nishfusy Sya’ban dengan amalan tertentu. Diriwayatkan bahwa Rosululloh shallallahu’alaihi wasallam bersabda:
إذا كانت ليلة النصف من شعبان فقوموا ليلها وصوموا نهارها.
“Jika telah datang malam Nishfusy Sya’ban maka hidupkanlah malamnya dengan sholat dan berpuasalah di siang harinya.”
Tentang hadits ini berkata Asy Syaikh Al Albani, Sanad haditsnya Maudhu’ (palsu). Silsilah Ahadits Dhoifah (5/154 no. 2132). Diswbutkan oleh Asy Syaukani dalam Al Fawaid Al Majmu’ah hal. 51 Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Majah (1/421), dan melalui jalan Ibnu Majah Ibnul Jauzi meriwayatkannya dalam Al’ilal Al Mutanahiyah (2/561).
Ini beberapa hadits lemah dan palsu tentang Sya’ban, semoga Alloh mudahkan untuk kita sebutkan beberapa hadits palsu yang lain. Allohu a’lam.